TIPS & TRIK
TIPS & TRIK
12-April-2025

MITOS ATAU FAKTA, JANGAN PERNAH INJAK PEDAL REM DI SITUASI DARURAT BERIKUT INI?

Fungsi rem mobil adalah untuk memperlambat atau menghentikan laju kendaraan. Sehingga, mobil dapat dikendalikan dengan mempertimbangkan situasi yang berkembang. Karena penting, Anda harus pula menjaga kondisi rem agar dapat bekerja ketika dibutuhkan. 

Seperti mengecek takaran cairan rem untuk memastikannya tidak berkurang sebagai indikasi kebocoran, memeriksa ketebalan kampas rem, serta juga kondisi cakram dan tromol rem.

Tapi tidak semua kondisi darurat harus dihadapi dengan melakukan pengereman. Justru ada keadaan yang mengharuskan pengemudi untuk tidak menginjak pedal rem lantaran ada kemungkinan masalah lebih besar kalau dipaksakan tetap melakukan pengereman.

1. Kena Lubang Jalan

Pengereman darurat bukanlah pilihan yang tepat ketika ada lubang di jalan. Risikonya mobil ditabrak dari belakang atau kerusakan komponen kaki-kaki mobil. Tapi bukan berarti tidak boleh mengerem. Segera cek singkat kondisi lubang kalau masih cukup jauh, dan lakukan pengereman secara halus. 

Namun kalau sudah terlalu dekat, lepaskan kaki dari semua pedal dan biarkan mobil melewati lubang dengan aman. Hindari pengereman ketika lubang cukup besar atau dalam untuk mengurangi dampak benturan. Pun dengan pindah lajur, berisiko kena tabrak mobil dari belakang kalau tidak hati-hati.

Pasalnya, waktu menginjak pedal rem, berat mobil akan pindah ke depan dan di saat bersamaan ban menginjak lubang. Kondisi itu dapat menyebabkan banyak hal, seperti ban dan pelek pecah atau merusak sistem suspensi dan kemudi. Bahkan bisa mengakibatkan kecelakaan kalau mobil kehilangan kendali.

2. Serangan Aquaplaning

Di musim hujan, Anda harus waspada aquaplaning saat menyetir mobil. Ketika sudah sampai mengalami aquaplaning, risiko kecelakaan sangat besar. Pasalnya, tidak ada satupun pengemudi yang bisa mengontrol mobilnya, khususnya di kecepatan tinggi.
Aquaplaning adalah kondisi ketika ban kendaraan kehilangan traksi karena terhalang lapisan air di jalan. Akibatnya, kendaraan menjadi sulit dikendalikan dan berisiko kecelakaan. Berbagai faktor menjadi penyebab, mulai dari genangan air yang dalam, telapak ban mobil aus, dan mengemudi terlalu kencang.

Lantas, bagaimana kalau sampai mobil Anda mengalami aquaplaning? Tindakan yang paling bisa dilakukan untuk meminimalisir risiko kecelakaan adalah dengan menjaga setir tetap lurus dan tidak menginjak pedal rem. 

Mobil yang terkena aquaplaning cenderung akan bergerak liar karena ban selip. Bahkan kondisi dapat lebih parah jika tekanan udara ban beda, kembangan ban habis, dan suspensi tidak optimal. Tindakan paling benar adalah cukup dengan menahan setir tetap lurus serta jangan menginjak pedal gas dan rem. 

Biarkan mobil meluncur hingga momentum habis dan mobil melaju pelan. Coba gerakkan kemudi, kalau mobil sudah bisa dikendalikan, artinya sudah terlepas dari serangan aquaplaning. Tetap waspada situasi sekitar mobil agar tidak ditabrak kendaraan lain.

3. Pecah Ban Mobil

Tidak sedikit pengemudi yang panik dan langsung menginjak pedal rem dengan keras supaya bisa menghentikan laju mobil yang pecah ban. Padahal, menginjak pedal rem saat ban mobil pecah khususnya kendaraan berlari kencang, dapat mengakibatkan kecelakaan yang lebih serius. 

Anda bisa memanfaatkan engine brake untuk mengurangi kecepatan mobil. Seiring waktu, kecepatan mobil akan berkurang dengan sendirinya. Sehingga, Anda hanya perlu memastikan pedal gas, kopling, dan rem tidak diinjak. Selain itu, tahan kemudi lurus ke arah depan.

Ban belakang yang pecah relatif dapat dikendalikan karena kontrol tetap ada di ban depan. Jika ban depan pecah, kemudi harus ditahan lurus ke depan lebih kuat karena mobil akan tertarik ke arah ban yang pecah. Jangan pernah membelokkan setir ke arah berlawanan yang akan membuat mobil terpelanting dan berisiko terbalik.

Ketika situasi mulai terkendali, aktifkan lampu sein kiri dan arahkan kendaraan ke bahu jalan tol secara perlahan. Terus pantau kondisi di belakang untuk memastikan tidak ada mobil lain yang melaju kencang. Ketika sudah cukup lambat, masuk ke bahu jalan dan biarkan mobil berhenti dengan sendirinya. 

Gunakan Cairan Rem Berkualitas

Prestone adalah cairan rem yang melebihi spesifikasi sehingga memberikan kinerja luar biasa dalam sistem pengereman suhu tinggi. Risiko cairan rem cepat mendidih akan menghasilkan uap air atau vapor lock dapat dikurangi.

Formulanya juga tahan lebih lama dan memberikan margin keselamatan yang lebih tinggi karena formula sintetis suhu tinggi. Prestone memberikan perlindungan korosi untuk semua logam dalam sistem pengereman dan cocok untuk rem cakram, tromol, dan ABS.

Anda bisa menggunakan cairan rem Prestone yang memiliki pilihan tipe DOT 3 dan DOT 4. Silakan beli via market place Autochem Industry di Tokopedia dan Shopee beserta program promo yang bisa dimanfaatkan.
 

Gatot Subroto KM 7 Jatake, Jati Uwung Tangerang, Banten 15136
+62(21)5900131
Sales[at]autochemindustry.com
Unicall 0-807-1-799-799

© Autochem Industry 2025. Maintained by kreasimaya. Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.