Inreyen atau break-in merupakan proses adaptasi atau penyesuaian komponen-komponen kendaraan agar berfungsi secara optimal. Di masa inreyen, Anda harus mengikuti petunjuk yang telah tertera di buku servis atau buku pedoman pemilik dan garansi.
Memang teknologi di bidang otomotif terus berkembang, tetapi motor baru yang turun dari dealer sebaiknya melewati masa inreyen. Namun, masih ada pengendara yang tak tahu bagaimana cara inreyen motor yang benar.
Terkadang, sejumlah pengendara tidak peduli soal inreyen. Ketika motor baru sudah diterima, maka langsung dibawa ngebut di jalan raya. Selain berbahaya, cara tersebut juga dapat merusak komponen sepeda motor sehingga tidak awet.
Lantas, bagaimana cara inreyen sepeda motor yang benar, khususnya buat Anda yang memakainya untuk mudik Lebaran? Simak sejumlah tipsnya dalam artikel ini.
Tips Inreyen Motor Baru
1. Kecepatan Kendaraan Tetap Stabil
Tips yang pertama adalah mengatur kecepatan sepeda motor tetap stabil. Disarankan tidak memacu motor barunya dengan maksimal saat digunakan selama 500 km pertama dengan kecepatan maksimal 50 km/jam.
Selain itu, rpm juga disarankan agar tidak terlalu tinggi di masa inreyen, sehingga komponen mesin akan tetap terjaga baik. Tujuan lainnya supaya antar komponen yang bergesekan dapat pas gerakannya untuk mengurangi keausan.
2. Jangan Rem Mendadak
Selama masa inreyen, disarankan tidak melakukan pengereman mendadak dalam kondisi apapun. Maka dari itu, sebaiknya berkendara dalam kecepatan rendah di bawah 50 km/jam.
Sebab, daya cengkram ban pada motor baru masih tahap adaptasi, sehingga sangat berbahaya jika motor rem mendadak. Terlebih saat berkendara di jalan basah atau licin, maka risiko kecelakaan semakin besar.
3. Hindari Mengangkut Beban Berat
Sesuai buku panduan pemilik, terdapat informasi mengenai bobot yang mampu diangkut sepeda motor. Pada masa inreyen, sebaiknya Anda tidak membawa barang bawaan yang melebihi batas agar komponen tetap berfungsi secara optimal dan tidak cepat rusak.
4. Ganti Oli Mesin Secara Berkala
Mengacu panduan di buku servis, dijelaskan bahwa Anda wajib melakukan ganti oli setelah menempuh jarak 1.000 km. Hal ini bertujuan untuk membersihkan komponen dari serpihan logam hasil gesekan, sehingga tidak ada penggumpalan sisa partikel di dalam mesin.
Untuk mengganti oli mesin, Anda bisa membawanya langsung ke bengkel resmi terdekat. Khususnya karena masih dalam masa warranty. Biasanya, penggantian oli mesin mengikuti jarak tempuh atau hitungan per bulan.
5. Patuhi Setiap Panduan di Buku Pedoman
Tips berikutnya adalah selalu mematuhi setiap panduan di buku pedoman. Cara ini agar komponen sepeda motor akan lebih optimal dan tahan lama. Selain itu, berkendara motor secara aman dan tidak agresif juga membuat komponen motor tidak cepat rusak.
Selain melalui proses inreyen, Anda disarankan segera beradaptasi dengan motor baru. Mulai dari posisi duduk, handling, pengereman, dan membuka tuas gas. Langkah ini penting untuk mencegah risiko kecelakaan di jalan karena belum mendapatkan feel berkendara yang baik.
Beradaptasi dengan motor baru terkadang memakan waktu lebih bagi konsumen, tapi hal ini harus tetap dilakukan. Setelah terbiasa, Anda harus mengedepankan keselamatan berkendara agar selalu aman dan tidak mengalami insiden ketika berkendara.
6. Gunakan Cairan Sepeda Motor Produk PRESTONE dan MASTER
Banyak komponen kendaraan tergantung kepada kualitas fluida supaya dapat bekerja optimal di masa inreyen. Sepeda motor membutuhkan cairan pendingin yang andal supaya mesin tidak overheat dan cairan rem yang berkualitas supaya rem tidak blong di kondisi berat.
Pastikan berbagai fluida seperti cairan rem, cairan radiator, oli matic, oli gardan, dan oli transmisi selalu dalam kondisi prima. Ganti cairan sepeda motor dengan produk Autochem Industry seperti PRESTONE dan MASTER secara rutin supaya kualitasnya terjaga dan irit bahan bakar.