Juara Honda Jazz Speed Challenge (HJSC) dan Indonesia Touring Car Race (ITCR) 2019 - menggantikan kelas Indonesia Touring Car Championship (ITCC) - Fitra Eri dari tim Honda Bandung Center pun harus kewalahan dengan regulasi baru. Penambahan bobot 75 kg membuat setting suspensi menjadi masalah krusial yang dialami tim yang disponsori Prestone dan Master ini.
Regulasi HJSC kini mensyaratkan bobot minimal Honda Jazz adalah 1.050 kg. Sedangkan pembalap yang telah berhasil menjadi juara umum di kelas ini akan diberi beban tambahan 75 kg lagi menjadi 1.125 kg. Artinya, jika saat finish, bobot minimal tersebut tidak tercapai, otomatis akan langsung di diskualifikasi.
Di satu sisi, regulasi kelas ITCR memiliki aturan main bobot minimal hanya 1.010 kg. Jadi ada selisih hingga 115 kg, jika seorang pembalap ingin mengikuti dua kejuaraan ini, seperti yang Fitra Eri lakukan.
Kondisi inilah yang membuat besutan dari tim Honda Bandung Center menjadi tidak optimal. Lantaran setting suspensi menjadi kendala paling krusial untuk meraih lap time terbaik.
"Mau tak mau harus dicari komprominya agar dalam dua kondisi beban berbeda mendapat lap time paling optimal dengan satu settingan suspensi," ujar Fitra Eri sang pembalap.
Hal ini pun terbukti dengan hasil balap di kedua kelas tersebut. Dimana juara bertahan 2018 - Fitra Eri - harus puas menempati posisi kedua, baik di kelas HJSC yang harus menyerah dari Zhafran Rahmadi yang menunggangi Jazz dengan regulasi minimal 1.050 kg dan ITCR yang berhasil direbut Rio SB dari tim Honda Racing Indonesia.
"Perbedaan 75 kg sangat terasa saat keluar tikungan. Mobil terasa lamban berakselerasi. Satu-satunya cara hanya memaksimalkan kecepatan di tikungan dengan menggunakan semua area yang ada," keluh Fitra.
Akah kah ada strategi baru dari tim Honda Bandung Center untuk menghadapi ISSOM seri kedua?
© Autochem Industry 2025. Maintained by kreasimaya. Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.
