BOYOLALI - Peluncuran produk dan fasilitas produksi PT Solo Manufaktur Kreasi yang diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo akhirnya terlaksana (6/9), setelah tertunda hampir setahun lamanya.
BOYOLALI - Peluncuran produk dan fasilitas produksi PT Solo Manufaktur Kreasi yang diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo akhirnya terlaksana (6/9), setelah tertunda hampir setahun lamanya.
Esemka Bima menjadi produk pertama yang diproduksi oleh pabrik otomotif pertama di Jawa Tengah ini. Dengan mempekerjakan 220 tenaga kerja dari lulusan SMK Boyolali dan masyarakat sekitar.
"Efek domino inilah yang menjadi pertanda baik untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Lapangan kerja baru terbuka luas, tak hanya dari pabrik Esemka, namun juga tenaga kerja penyuplai komponen-komponennya," tegas Presiden RI, Joko Widodo.
Kehadiran Esemka Bima sebagai kendaraan angkut pedesaan ini, mayoritas merupakan hasil produksi dalam negeri. Dari pembuatan blok mesin dan transmisi yang dilakukan oleh PT Cikarang Perkasa Manufacturing, lalu sasis dan bak dari PT Inka, ban yang diproduksi oleh GT Radial dan lainnya.
Kondisi inilah yang membuat masyarakat umum menyebut Esemka sebagai mobil Nasional. Padahal Direktur Utama PT Solo Manufaktur Kreasi, Eddi Wirajaya menegaskan di depan Presiden RI, bahwa Esemka bukan mobil Nasional karena diproduksi oleh perusahaan swasta.
Esemka Bima sendiri memiliki desain menyerupai produk SWM Motors T30, tapi jika diperhatikan lebih detail, secara desain dimensi sedikit berbeda. Sepertinya, rancang bangun Esemka Bima mengacu pada produk asal China tersebut.
Esemka Bima yang dijual dengan harga Rp 95 juta off the road ini memiliki dapur pacu berkapasitas 1.243 cc DOHC 4-silinder yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 95,5 dk dan torsi 119 Nm.
Berat kosong Esemka Bima hanya 1.070 kg dengan berat muatan 950 kg. Dimensi bak pengangkut inilah yang menjadi keunggulan Esemka Bima 1.2 lantaran memiliki dimensi 2.750 x 1.600 x 460 mm (P x L x T).
Uniknya, Esemka Bima 1.2 ini telah mengadopsi headlamp jenis proyektor yang dilengkapi dengan pengaturan ketinggian sorotan lampu. Cukup modern untuk sebuah mobil pengangkut.
Begitu pun di interior, desain panel instrumen modern dengan MID digital di bagian tengahnya. AC telah menjadi kelengkapan standar dan head unit terintegrasi di dasbor. Untuk transmisi, Esemka Bima 1.2 mengadopsi jenis manual dengan 5 percepatan.
Jika dibandingkan dengan kompetitornya, tentu Esemka Bima memiliki harga termurah. Hal ini jelas sesuai dengan konsep kendaraan angkut pedesaan.