PAHAMI KARAKTER BIODIESEL B30 AGAR MESIN TIDAK CEPAT RUSAK

JAKARTA – Setelah biodiesel B20, mandatori penggunaan B30 akan siap dilaksanakan pada awal 2020. Apa keuntungan dari penggunaan biodiesel B30 ini?

Seperti produk sebelumnya, biodiesel B30 ini memiliki kandungan solvent yang cukup tinggi sehingga mampu membuat mesin menjadi lebih bersih. Resikonya, usia pakai filter bahan bakar alias filter Solar menjadi lebih singkat, akibat kotoran yang tersaring. Bahkan beberapa produsen mobil telah menggandakan filter ini agar kinerja mesinnya tetap optimal. Begitu pun dengan Cetane number. Jika dibandingkan dengan Solar (B0), B100 alias minyak nabati memiliki Cetane number hingga 51. Artinya, dengan digabungkan B0 dan B100 sehingga menghasilkan B30, maka bahan bakar ini lebih mudah terbakar jika dibandingkan Solar yang hanya memiliki Cetane 48. Plus pengurangan jumlah kandungan Sulfur, secara total, mengingat minyak nabati tidak memiliki kandungan logam di dalamnya, termasuk Sulfur yang menjadi momok injector di mesin.

Kelemahan Biodiesel B30
Tapi bukan berarti B30 tanpa kelemahan lho Sob. Hadirnya kandungan minyak nabati membuat sifat bahan bakar menjadi higroskopis alias menyerap air. Untuk itulah diperlukan aditif bahan bakar untuk mengurangi kelemahan dari minyak nabati ini. Lalu efek tingginya gas NOx yang dihasilkan, membuat produsen mobil perlu memperbaiki kinerja Diesel Particulate Filter (DPF). Dimana fungsi DPF sebagai alat untuk menetralkan emisi gas buang agar lebih ramah lingkungan. Kualitas sil-sil di mesin juga perlu ditingkatkan agar material karetnya lebih tahan terhadap kandungan minyak nabati yang kian banyak di bahan bakar diesel, menjadi 30%. 

Kesimpulannya, pengguna biodiesel B30 perlu memiliki mobilitas penggunaan kendaraan yang tinggi sehingga kandungan air di dalam tangki selalu dalam batas aman. Jika merasa was-was dengan kandungan air di dalam tangki, sobat dapat menuangkan MASTER Diesel Commonrail agar kandungan air dapat turut terbakar. Kedua, tentu pemeriksaan terhadap filter Solar menjadi lebih sering agar aluran bahan bakar tidak tersumbat atau malah lolos dari filter sehingga menyumbat injector di mesin.