MALANG – Ternyata Safety Riding dan Defensive Riding itu memiliki makna berbeda lho! Adakah yang tahu ? Jika penasaran… Lanjutkan membaca artikel ini biar semakin paham perbedaan diantara keduanya.
Safety Riding adalah berkendara roda dua dengan keahlian dan pengalaman yang tinggi ditambah dengan sikap yang baik dan konsistensi yang berkesinambungan. Jadi, saat pengendara mampu menguasai kendaraan dengan baik dan benar saat melaju di beragam kondisi jalan, maka inilah yang disebut dengan berkendara aman (safety riding).
Sedangkan defensive riding merupakan pola berkendara yang selalu berpikir jauh ke depan dan selalu siap terhadap apapun yang mungkin terjadi selama perjalanan. Dengan kata lain, pengendara ini sangat memperhitungkan kondisi sekitar dan pengendara atau orang lain.
Sebagai contoh adalah bermanuver cepat di sebuah tikungan dengan kecepatan 60 km/jam. Pengendara yang safety akan mampu mengontrol motornya dengan baik saat melaju di tikungan tersebut. Tapi pengendara defensive tidak akan mau melakukan hal tersebut meski ia mampu melakukannya dengan pertimbangan, jikalau ada anak melintas atau halangan lainnya.
BALAPAN LIAR
Iptu Yulistiana Sri Iriana, SH.,MH, Kanit Kamsel Polres Malang menyampaikan bahwa pentingnya menjaga keselamatan berkendara untuk kalangan remaja, lantaran angka kecelakaan lalu lintas kedua tertinggi berasal dari kalangan pelajar.
Apalagi dengan usia yang belum matang untuk memahami besarnya resiko kecelakaan di jalan raya. Plus, sebagian besar pelaku aksi balapan liar ini belum memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi) sebagai syarat legalitas untuk pengendara kendaraan bermotor serta berbagai bentuk pelanggaran lalu lintas yang lain.
Master Durability Oil memberikan support untuk Kegiatan Edukasi Safety dan Defensive Riding yang diselenggarakan oleh Polres Malang. Kegiatan tersebut diadakan di SMK Brantas, Kabupaten Malang (21/07) dan diikuti oleh 700 siswa dari berbagai tingkatan kelas otomotif.
Nah… Sudah tahu kan perbedaannya…?