Rem adalah salah satu peranti keselamatan yang wajib ada di setiap kendaraan. Mengapa penting?
Bagi kita pengguna kendaraan pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya system pengereman. Bertugas untuk memperlambat laju kendaraan, rem adalah salah satu peranti keselamatan yang wajib ada di setiap kendaraan. Mengapa penting? Coba saja bayangkan jika kendaraan yang kita gunakan melaju tanpa bisa berhenti.
Berbicara mengenai pengereman, ada dua jenis yang umum digunakan pada kendaraan, baik untuk roda empat maupun roda dua. Yaitu rem cakram dan tromol, lalu apakah bedanya, dan bagaimana karakternya? Simak penjelasan berikut sob.
REM CAKRAM
Rem cakram atau yang biasa disebut juga dengan disk brake. Rem ini menggunakan sebuah piringan cakram yang proses pengeremannya terjadi saat cakram/ disk tersebut diapit oleh kampas pada kaliper rem.
Pada rem ini memiliki nilai plus yaitu pengereman yang lebih stabil dalam beragam kondisi. Hal ini dikarenakan rem cakram memiliki bidang yang luas untuk melepas panas yang dihasilkan oleh gesekan dari kampas dengan cakram.
Dengan pelepasan panas yang baik membuat kinerjanya stabil dan tak heran jika produsen mobil mengadopsi rem cakram di roda depan. Sebab saat melakukan pengereman, distribusi bobot (beban) kendaraan akan tertumpu hingga 70% di area depan. Jika proses pelepasan panasnya kurang baik, maka kendaraan rentan terjadi rem blong akibat overheat pada sistem rem.
REM TROMOL
Rem tromol atau sering disebut dengan drum brake merupakan sistem rem yang memiliki keunggulan dalam tingkat kepakeman yang baik. Pasalnya, area kontak kampas rem yang lebih luas, membuat rem menjadi lebih pakem ketimbang rem cakram.
Tapi sisi lemah dari rem tromol adalah, proses pelepasan panasnya yang buruk. Atas dasar ini, rem tromol selalu diposisikan pada roda belakang kendaraan. Dengan distribusi bobot yang hanya 30% di area belakang, membuat rem tak perlu bekerja keras untuk membantu kendaraan agar cepat berhenti. Alhasil, panas yang dihasilkan pun tidak setinggi rem di roda depan.