Dulu, pemilik mobil disarankan untuk memanaskan mesin sebelum berjalan. Alasannya supaya menunggu pelumas bersirkulasi dengan baik dan suhu mesin mencapai ideal. Namun seiring waktu, tingkat presisi komponen mesin makin tinggi dan inovasi teknologi membuat sirkulasi oli dapat berlangsung lebih cepat di pagi hari.
Alhasil, mesin modern sudah tidak memerlukan memanaskan mesin sebelum berjalan. Khususnya kalau mesin sampai dinyalakan lama karena membuang BBM dan menghasilkan polusi udara. Namun jika mobil kerap ditinggal di rumah, masih bisa memanaskan mesin.
Lantas, bagaimana cara memanaskan mesin mobil yang benar?
1. Tidak Perlu Terlalu Lama
Setiap mobil memiliki teknologi mesin yang berbeda-beda sehingga waktu memanaskan mesin mobil harus disesuaikan. Misalnya, mobil yang sudah menggunakan teknologi mesin injeksi tidak perlu terlalu lama memanaskannya. Hanya butuh waktu sekitar 5 menit saja dan setidaknya dua kali dalam satu minggu.
Bagaimana kalau memanaskan mesin mobil saat ingin berjalan? Cukup nyalakan mesin sampai indikator di panel instrumen tidak ada tanda-tanda masalah dan Anda sudah siap untuk mengemudi. Komponen mesin lebih presisi, sistem sirkulasi oli saat mesin dingin sudah baik, dan sembari jalan suhu mesin akan mencapai titik optimalnya.
2. Perhatikan Rem Tangan
Pastikan rem tangan mobil aktif untuk mencegah risiko mobil meluncur dengan sendirinya waktu menyalakan mesin. Terutama bila posisi mobil berada di kontur jalan yang tidak rata atau posisi garasi rumah menurun.
3. Posisikan Tuas Transmisi pada Posisi yang Tepat
Untuk mobil matik, pastikan transmisi berada di posisi P (Parkir) sebelum menyalakan mesin. Posisi ini bertujuan untuk mencegah mobil bergerak akibat pengaruh daya mesin yang langsung terhubung dengan transmisi.
Sementara untuk mobil manual, pastikan transmisi berada di posisi N (Netral). Hal ini menjadi penting agar mobil tidak bergerak saat mesin dipanaskan, karena posisi netral membuat daya dari mesin tidak langsung terhubung dengan roda.
4. Panaskan Mesin Mobil di Area Terbuka
Apabila memanaskan mobil di garasi, sebaiknya buka terlebih dulu garasi tersebut. Tujuannya agar ada sirkulasi udara untuk gas buang yang berasal dari knalpot mobil. Hati-hati untuk mobil yang parkir menghadap ke depan karena gas buang akan keluar ke arah rumah.
Pastikan di sekitarnya tidak ada jendela atau pintu yang terbuka supaya gas buang tidak masuk ke dalam rumah. Mesin mobil menghasilkan gas carbon monoksida (CO) yang sangat berbahaya karena tidak berbau, tidak berwarna, namun sangat mematikan kalau sampai masuk ke sistem pernapasan manusia.
5. Cek Indikator di Panel Instrumen
Ketika memutar kunci kontak, cek indikator yang ada di panel instrumen mobil. Perhatikan jika ada masalah seperti lampu berkedip atau tidak mau mati ketika mesin mobil sudah dinyalakan. Segera bawa mobil ke bengkel resmi atau langganan andai situasinya tidak berubah.
6. Tidak Perlu Injak Pedal Gas
Saat memanaskan, biarkan mesin mobil pada putaran idle dan dianjurkan untuk tidak menginjak pedal gas. Ini dikarenakan sirkulasi oli di dalam mesin belum 100% melumasi semua komponen mesin.
Jika dipaksakan menginjak pedal gas, dikhawatirkan bagian mesin yang belum terlumasi oli secara maksimal akan mengalami gesekan dan mengakibatkan komponen mesin rusak. Selain tentunya boros bahan bakar dan gas buangnya banyak.
7. Cek Kondisi Mobil
Saat mesin sudah menyala normal, cobalah operasikan beberapa perangkat seperti AC dan lampu mobil untuk memastikannya masih berfungsi baik. Injak juga pedal rem dan perhatikan apakah lampu rem menyala, termasuk lampu sein, hazard, dan radio.
8. Bawa Jalan Keluar Rumah Jika Mobil Tidak Dipakai
Ban mobil akan mengalami flat spot atau rata di bagian yang menjadi titik tumpu kalau didiamkan terlalu lama. Flat spot adalah kondisi permukaan ban yang tidak rata dan cenderung datar karena terus menerus menjadi titik tumpu mobil.
Bahkan, dampak buruknya adalah ban bisa retak dan rentan sekali meletus ketika mobil kembali digunakan. Minimal dua minggu sekali mobil dikendarai keliling area sekitar rumah selama 15 menit untuk mencegahnya. Selain itu, Anda juga bisa melihat bila ada masalah lain di mobil.
Gunakan Prestone Automatic Transmission Fluid Series
Prestone Automatic Transmission Fluid (ATF) series sangat cocok digunakan oleh kendaraan-kendaraan segala usia di Indonesia, baik bensin maupun diesel. Bahan dasar Synthetic dan Fully Synthetic diformulasikan supaya dapat memenuhi spesifikasi Multi-Vehicle pada berbagai merek mobil yang beredar di Indonesia.
Prestone ATF memastikan proses perpindahan gigi yang selalu lancar dan halus dalam segala kondisi berkendara, khususnya di lalu lintas perkotaan dengan situasi stop and go yang tinggi. Panas komponen transmisi dapat dilepaskan dengan baik sehingga suhu kerjanya tetap stabil. Di lain pihak, respons transmisi dapat lebih sigap ketika harus berpindah cepat saat mobil dipacu.
Penggunaan bahan berkualitas memberikan pelumasan dan perlindungan menyeluruh pada komponen transmisi otomatis dari keausan akibat gesekan antar komponen. Dengan pengalaman panjang mengembangkan ATF di Indonesia, formula kimianya memiliki kesesuaian yang sangat baik dengan material transmisi otomatis sehingga umur parts lebih panjang. Ditambah, kemampuan menekan oksidasi untuk menghambat korosi di ruang transmisi.
1. Prestone Automatic Transmission Fluid High Viscosity (HV) Synthetic
Prestone Automatic Transmission Fluid High Viscosity (HV) Synthetic diklaim sangat cocok untuk mendukung kinerja transmisi otomatis di lingkungan kerja yang berat setiap hari. Pelumas yang dikembangkan untuk mobil yang beroperasi di Amerika, Eropa, dan Asia ini, memberikan perpindahan gigi transmisi yang halus dan minim entakan, baik untuk mobil dengan jarak tempuh rendah maupun tinggi. Bahannya diriset agar dapat menambah usia pakai transmisi berkat perlindungan maksimal yang diberikan.
2. Prestone Automatic Transmission Fluid Low Viscosity (LV) Fully Synthetic
Prestone Automatic Transmission Fluid Low Viscosity (LV) Fully Synthetic dapat dipakai oleh pemilik mobil yang sering berkendara di jalan yang lebih moderat. Low Viscosity Formula yang lebih encer, dapat membantu menghemat konsumsi bensin.
Pelumas ini dilengkapi formula yang dapat meningkatkan daya tahan gesekan supaya menghasilkan performa perpindahan gigi yang mulus. Dengan segala keunggulannya, ATF jenis LV ini memiliki usia pakai yang panjang.
3. Prestone CVT Fluid Fully Synthetic
Saat ini, adopsi transmisi CVT kian luas yang mencakup mesin dengan cc kecil hingga besar. Prestone CVT Fluid Fully Synthetic dengan bahan dasar berkualitas, meningkatkan perlindungan dari keausan dan korosi pada sabuk, rantai, dan puli CVT.
Pelumas ini mendukung perubahan rasio yang lebih halus dan pelepasan panas yang lebih optimal, serta memberikan konsumsi BBM lebih ekonomis bersama respons yang superior. Cairan ini dapat dipakai oleh mobil hybrid yang umumnya memanfaatkan transmisi CVT.