Viscosity grade atau tingkat kekentalan merupakan ukuran kekentalan pelumas untuk mengalir pada sela-sela komponen mesin motor yang dinyatakan dengan SAE. Artinya, semakin kecil angka SAE, maka oli semakin encer. Sebaliknya, semakin besar angka SAE, artinya pelumas semakin kental.
Sebagai contoh adalah oli dengan SAE 20W-40. Pelumas ini bersifat seperti oli SAE 20W pada suhu rendah (dingin) dan SAE 40 pada suhu tinggi. Kode 20W tandanya adalah oli ini mampu di-start pada suhu dingin sampai -10 derajat Celcius (C) dan mampu memompa aliran oli sampai -20 derajat C. Sedangkan angka 40 di belakang berarti oli ini memiliki tingkat kekentalan sekitar 12,5 – 16,3 cSt pada suhu mesin 100 derajat C.
Dapat dilihat bahwa angka SAE di belakang merupakan tingkat kekentalan oli saat mesin bekerja. Karena sejatinya, temperatur kerja mesin diusahakan untuk selalu terjaga konstan antara 80 derajat C hingga 90 derajat C. Lebih dari itu, mesin akan mengalami overheat atau kepanasan sehingga performanya turun drastis, bahkan membuat mesin motor macet dan rusak.
Alhasil, angka SAE di belakang sangat penting karena merupakan kondisi oli bekerja saat mesin motor beroperasi. Jika terlalu encer, kemampuannya melindungi komponen mesin yang saling bergesekan menjadi turun. Namun kalau terlalu kental, malah akan membuat tarikannya menjadi lebih berat dan sulit bersirkulasi dengan baik.
Oli mesin tidak memiliki sistem pendingin khusus sehingga kesulitan melepaskan panas yang berlebih di jalan. Ditambah suhu lingkungan yang tinggi di Indonesia, membuat oli mesin harus bekerja dalam kondisi yang berat. Jalan yang macet juga membuat mesin motor mudah ‘stres’ dan mempercepat pelumas rusak.
Sehingga mesin motor membutuhkan oli yang tangguh untuk melindunginya dari beban kerja berat setiap hari. Oli mesin dengan SAE 20W-40 merupakan pilihan tepat untuk mesin motor tangguh dan andal.
© Autochem Industry 2025. Maintained by kreasimaya. Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.
