Pemasangan turbocharger dan supercharger meningkatkan efisiensi mesin sehingga kian bertenaga dan lebih hemat bensin. Pada prinsipnya, turbocharger atau turbo dan supercharger bertujuan untuk meningkatkan tekanan udara yang masuk ke dalam ruang bakar.
Udara yang dimampatkan tersebut memliki daya ledak tinggi saat dibakar bersama bahan bakar sehingga menambah tenaga yang dihasilkan. Tenaga yang berhasil ditambah mencapai sekitar 40-50% dari tenaga awal.
Artinya, jika mesin normal hanya 100 dk, maka tenaganya setelah dipasang alat induksi udara ini naik ke angka 140-150 dk. Termasuk pula torsi yang meningkat signifikan sehingga membuat mobil powerful dan fun to drive.
Perbedaan Supercharger dan Turbocharger
Perbedaan mendasar keduanya adalah, supercharger memutar turbin berdasarkan putaran mesin yang dihubungkan dengan belt, sedangkan turbocharger atau turbo menggunakan dorongan gas buang.
Pada mesin turbo sering terjadi turbo lag atau jeda saat mesin berakselerasi akibat kecepatan turbin dalam menyuplai udara ke ruang bakar ditentukan oleh besarnya gaya dorong dari gas buang. Sedangkan gas buang belum cukup kencang di putaran mesin rendah sehingga menimbulkan lag atau jeda.
Beda dengan supercharger, lonjakan tenaga tersaji instan sejak awal injakan pedal gas karena udara langsung dimampatkan oleh perangkat tersebut. Masalahnya, supercharger kurang efisien karena memanfaatkan putaran mesin untuk menggerakkan turbin sehingga membebani mesin.
Selain itu, turbocharger memiliki konstruksi yang sederhana terdiri atas rumah turbo, turbin, poros dan wastegate. Sedangkan konstruksi supercharger lebih rumit karena ada penambahan pulley, drive belt, gear, poros dan turbin. Dari berat keduanya, supercharger memiliki bobot yang lebih besar ketimbang turbocharger.
Ditilik dari plus dan minusnya, pabrikan otomotif lebih memilih turbocharger ketimbang supercharger, terutama mengenai konstruksi dan efisiensi yang didapatkan. Solusi untuk turbo lag diatasi dengan teknologi turbo variabel atau Variable Nozzle Turbo (VNT) sehingga tenaga tetap tersalurkan sejak putaran mesin rendah dan konstan hingga puncaknya.
Gunakan Cairan Mobil Berkualitas
Mesin turbo mensyaratkan cairan pendukung komponen kendaraan yang prima dan berkualitas. Seperti oli mesin yang andal dan cairan rem yang sanggup bekerja dalam kondisi tekanan berat.
Pastikan berbagai fluida seperti cairan rem, air radiator, oli matic, oli gardan, dan oli transmisi pada mobil turbo selalu dalam kondisi prima. Ganti cairan kendaraan dengan produk Autochem Industry secara rutin supaya kualitasnya terjaga. Performa kendaraan akan terjaga sehingga memberikan kualitas berkendara yang irit bahan bakar.
Bagi Anda yang menggunakan motor tangguh dengan jam terbang tinggi setiap hari, disarankan untuk mengganti oli mesin setiap 2.500 – 3.000 km supaya terjaga kualitasnya. Selain itu, gunakan oli mesin tangguh dengan SAE 20W-40 yang tidak mudah menguap dalam kondisi ekstrem dan memiliki kemampuan melindungi yang lebih baik karena efektif melumasi gesekan antar komponen mesin motor.