Balap jet darat atau Formula 1, terkenal dengan penerapan teknologi terkini. Akselerasi 0-100 km/jam mampu dibukukan dalam waktu 2 detik saja. Tapi fakta tentang mobil tercepat dalam berakselerasi, mobil drag race ternyata jauh lebih cepat dari Formula 1 lho sob. Rekor dunia drag race untuk jarak 402 meter adalah 3,2 detik dengan mesin jet. Sedangkan dengan mesin motor bakar, rekornya berada di angka 3,7 detik. Dan di Indonesia, rekor drag race di pegang
Balap jet darat atau Formula 1, terkenal dengan penerapan teknologi terkini. Akselerasi 0-100 km/jam mampu dibukukan dalam waktu 2 detik saja. Tapi fakta tentang mobil tercepat dalam berakselerasi, mobil drag race ternyata jauh lebih cepat dari Formula 1 lho sob.
Rekor dunia drag race untuk jarak 402 meter adalah 3,2 detik dengan mesin jet. Sedangkan dengan mesin motor bakar, rekornya berada di angka 3,7 detik. Dan di Indonesia, rekor drag race di pegang oleh Robert Paul dengan Holden Torana-nya dalam 9,278 detik di tahun 2005.
Dalam ajang dunia, drag race terdiri dari beragam kelas. Paling terkenal adalah Top Fuel, Funny Car dan Pro Stock.
Top Fuel
Inilah kelas para ‘raja drag race’ alias kelas paling elit. Rekor tercepat pun hadir dari kelas ini. Dengan mesin berkapasitas 8.200 cc dari mesin Chrysler Hemi dipadu dengan pasokan bahan bakar injeksi dan supercharged, mampu menghasilkan tenaga hingga lebih dari 10.000 dk atau sekitar 100 unit Toyota Avanza dalam satu mesin.
“Spesifikasi mesin pun masih dibatasi dengan pelarangan penggunaan 4 katup per silinder. Jika diperbolehkan, tenaga mesin dapat lebih besar lagi,” terang Taqwa SS, punggawa Garden Speed yang pernah hadir di gelaran drag race Australia.
Dengan spesifikasi mesin seperti itu, mobil ini mampu mencatat waktu kurang dari 3,7 detik dan kecepatan finish mencapai 531 km/jam. Mesin pun memerlukan 56,8 liter bahan bakar Nitromethane dalam satu kali pertandingan di lintasan.
Untuk sasis, kelas ini dibangun dari tabung baja kromol dan komposit serat karbon. Dimensi mobil ini mencapai panjang 7,62 meter dan berat 1.057 kg. Setara dengan mobil LCGC di Indonesia lho sob.
Funny Car
Secara spesifikasi, mobil di kelas ini mirip dengan Top Fuel tapi memiliki sumbu roda yang lebih pendek. Bentuk bodinya juga menyerupai mobil produksi massal. Tidak seperti di kelas Top Fuel yang berorientasi terhadap waktu tercepat semata, sehingga bentuknya sangat minimalis.
Wajar jika waktu tempuhnya sedikit lebih lamban dengan angka di kisaran 3,8 detik. Tapi kecepatan finish-nya masih mirip-mirip lho sob. Tetap lebih dari 500 km/jam.
Begitu pun dengan transmisi yang dirancang otomatis sehingga perpindahan giginya tidak lagi dilakukan oleh dragster, tapi berdasarkan hitungan waktu dalam sepersekian detik. Jadi tugasnya dragster hanya konsen melihat lampu start dan mengontrol traksi ban ke lintasan.
Pro Stock
Kelas ini sering disebut dengan ‘factory hot rods’ karena kemiripannya dengan mobil berbasis produksi. Mobil di kelas ini memiliki basis mesin berteknologi untuk balap drag seperti di Holden Torana besutan Robert Paul.
Sasis pun perlu dirancang bagun agar sesuai dengan mesin yang digunakan serta mengadopsi suspensi multi-link. Karena berbasis mobil produksi massal, otomatis kalkulasi pengukuran dan perhitungan wajib akurat dan bobot tidak kurang dari 1.066 kg.
Mesin Pro Stock menggunakan system injeksi bahan bakar elektronik dan menggunakan bahan bakar bensin. Spesifikasi mesin dibatasi maksimal 8.200 cc dan mampu menghasilkan tenaga hingga lebih dari 1.300 dk. Catatan waktu di kelas ini adalah 6,5 detik dengan kecepatan finish lebih dari 338 km/jam.
Teks: Tim AI
Foto: competitionplus.com, pinterest.com