Biar gak KUDET (kurang up-date) saat ngobrol mobil listrik, ternyata ada beragam macam lho! Dari mobil hybrid, plug-in hybrid dan mobil listrik itu sendiri. Apa sih bedanya? Dan ada apa dengan mobil berbahan bakar bensin atau diesel saat ini.
Era motor bakar akan segera berakhir. Kendaraan listrik merupakan pilihan masa depan. Ayo kenali teknologi Hybrid, Plug-In Hybrid dan BEV (Battery Electric Vehicle), biar makin mudah mengerti arah perkembangannya.
HYBRID
Ini merupakan teknologi transisi dari motor bakar menuju motor listrik. Artinya, dalam satu kendaraan ada dua motor pengerak.
Beragam mode hadir dalam mobil hybrid ini. Nissan Kicks merupakan kendaraan hybrid terbaru yang paling relevan untuk kondisi transisi saat ini di Indonesia, dimana SPBU untuk mengisi baterai belum tersedia banyak.
Pada Nissan Kicks, mesin motor bakar hanya digunakan sebagai generator untuk mengisi baterai. Jadi mesin hanya bekerja saat baterai untuk menggerakan motor listrik mulai menipis.
PLUG-IN HYBRID
Pengembangan dari teknologi Hybrid adalah Plug-In Hybrid. Maksudnya, baterai untuk menggerakan motor listrik dapat diisi saat mobil parkir. Jadi penggunaan bahan bakar minyak kian sedikit karena baterai dapat terisi penuh tanpa perlu bantuan motor bakar.
Tapi karena masih mengadopsi motor bakar, otomatis kapasitas baterai yang digunakan tidak terlampau besar. Seperti Toyota Prius PHEV hanya menggunakan kapasitas baterai 8.8 kwh, bahkan Nissan Kick hanya 1.75 kwh.
BATTERY ELECTRIC VEHICLE
Ini lah mobil masa depan, Battery Electric Vehicle (BEV). Tanpa motor bakar, mobil ini merupakan murni mobil listrik.
Jadi, tanpa ada asupan listrik, mobil ini tidak dapat digunakan. Artinya, kapasitas baterai sangat menentukan jarak tempuh dari kendaraan listrik ini.
Jika dibandingkan dengan mobil berteknologi hybrid, kapasitas baterainya bisa berkali-kali lipat. Seperti Hyundai Ionic yang memiliki kapasitas baterai mencapai 38.8 kwh. Dengan kapasitas sebesar ini, Ionic di klaim mampu menempuh jarak hingga 375 km.