TIPS & TRIK
TIPS & TRIK
03-September-2025

PERILAKU MENGEMUDI SALAH DI MUSIM HUJAN, BISA MEMICU KECELAKAAN

Meskipun belum merata, beberapa daerah sudah mulai turun hujan. Saatnya bagi Anda memperhatikan berbagai hal terkait mengemudi aman di musim hujan. Berikut akan dijelaskan perilaku salah yang sebaiknya dihindari waktu hujan.

Berkendara selama musim hujan harus ekstra hati-hati dan waspada. Pasalnya, mobil bisa sulit dikendalikan lantaran daya cengkeram ban berkurang dan tingkat visibilitas yang buruk saat hujan turun.

Tidak memperhitungkan risiko saat menyetir di kala hujan bisa berisiko celaka yang mengancam keselamatan. Karena itu, penting bagi Anda untuk menghindari sederet perilaku salah yang mampu menimbulkan bahaya di musim hujan.

1. Malas Mengecek Kondisi Kendaraan

Kondisi mobil terutama ban harus optimal selama mengemudi di musim hujan. Untuk mengetahui baik buruknya kondisi mobil, Anda membutuhkan pengecekan rutin. Paling mudah adalah servis berkala di bengkel resmi atau langganan.

Pastikan seluruh komponen kendaraan baik dan tidak ada yang aus. Periksa kondisi telapak ban dan pastikan cukup tebal serta memiliki tekanan yang sesuai rekomendasi pabrikan agar bisa melaju pada permukaan jalan yang licin.

2. Speeding Waktu Hujan Turun

Permukaan jalan menjadi basah dan licin saat hujan sehingga traksi ban menurun. Efek aquaplaning bisa terjadi dan Anda kehilangan kontrol atas mobil. Jika tidak berhati-hati, situasi tersebut mampu menyebabkan kecelakaan. Oleh sebab itu, mengemudilah dengan wajar sesuai batas kecepatan.

3. Tailgating Kendaraan Lain

Anda harus menjaga jarak aman saat berkendara di kala hujan. Meski tidak mengebut, menjaga jarak penting agar memberi waktu untuk bereaksi terhadap apa pun yang mungkin terjadi. Ketika membuntuti mobil lain terlalu dekat dan rem mobil blong, tabrakan bisa terjadi.

4. Menyalakan Lampu Hazard

Menyalakan lampu hazard ketika hujan bisa membahayakan keselamatan. Saat hendak bermanuver ke kanan atau kiri, pengendara lain menjadi tidak tahu sehingga tabrakan dapat terjadi. Lampu hazard cukup dipakai saat berhenti di pinggir jalan. Anda dapat menyalakan foglamp waktu menyetir di kala hujan.

5. Manuver Sembarangan

Hendaknya menghindari manuver seperti pengereman dan akselerasi tiba-tiba saat hujan deras. Sebab hal ini dapat menyebabkan kecelakaan beruntun. Yang paling baik adalah berkendara santun dan melakukan pengereman secara bertahap supaya mobil tidak tergelincir.

6. Menerobos Genangan Air

Ketika menemui genangan air, disarankan agar tidak melewatinya karena tidak tahu seberapa dalam lubang tersebut. Bisa saja lubangnya cukup dalam yang membuat salah satu roda mobil terjebak dan sulit dikeluarkan, bahkan jebol karena menghantamnya terlalu kencang.

7. Tidak Pakai Sabuk Pengaman

Sabuk pengaman harus selalu digunakan selama berkendara, terlepas musim hujan maupun tidak. Seatbelt disematkan pada mobil guna melindungi pengemudi dan penumpang dari cidera serius akibat kecelakaan.

Daftar Oli Mesin Terbaru PRESTONE yang Memenuhi Standar Ketat ILSAC GF-5

PT Autochem Industry memiliki berbagai produk pelumas mesin yang sesuai untuk kebutuhan mesin mobil modern. Di antara oli mesin terbaru yang dipasarkan adalah PRESTONE SAE 5W-30 API SN dan pengembangan pada oli PRESTONE 10W-40 API SN.

PRESTONE 5W-30 API SN 

Pelumas terbaru PRESTONE 5W-30 API SN ILSAC GF-5 sangat cocok digunakan untuk kendaraan modern, dengan kapasitas mesin mungil serta dilengkapi turbocharger. Keunggulan tersebut karena pelumas PRESTONE terbaru telah menggunakan aditif terbaik yang ada saat ini. 

ECO Guard Technology pada oli PRESTONE mampu memberikan perlindungan optimal pada komponen bergerak di dalam mesin. Sehingga cocok untuk digunakan di Indonesia yang beriklim tropis serta lalu lintas cukup padat. 

Tingkat kekentalan tepat untuk iklim tropis, berefek pada suara mesin lebih senyap dan cocok digunakan untuk bensin yang mengandung ethanol.

Sebagai pilihan, produk ini ditawarkan dalam dua varian yaitu PRESTONE 5W-30 API SN ILSAC GF-5 Synthetic dan PRESTONE 5W-30 API SN ILSAC GF-5 Fully Synthetic. Keduanya sudah memenuhi standardisasi API Service SN sebagai API Service tertinggi di Indonesia yang dikeluarkan oleh SNI. 

Memenuhi Standar Ketat ILSAC GF-5

Pelumas terbaru PRESTONE juga merujuk kepada ILSAC atau International Lubricants Standardization and Approval Committee. Pengujian yang dibuat ILSAC lebih ketat sebagai standar minimum kebutuhan mesin-mesin mobil produksi Amerika dan Jepang. 

Ada empat poin utama sebagai standar dari pengujian ILSAC GF-5 yaitu minim penguapan, tahan penggunaan bahan bakar ethanol hingga 85%, buih busa harus hilang dalam waktu kurang dari 60 detik agar mesin lebih terlindungi, dan konsumsi BBM yang lebih irit.

Dengan memenuhi standar ketat ILSAC GF-5, terbukti bahwa PRESTONE 5W-30 API SN ILSAC GF-5 sanggup menjawab kebutuhan oli mesin mobil-mobil di Tanah Air. Dikarenakan pula minim penguapan, pelumas ini ideal untuk mobil berteknologi turbocharger.  

PRESTONE 10W-40 API SN

PT Autochem Industry juga melakukan pengembangan terhadap PRESTONE 10W-40 API SN. API Service pelumas yang sebelumnya menggunakan standar SM, ditingkatkan menjadi SN. Produk ini sangat direkomendasikan bagi mobil-mobil berusia di atas 2 tahun dan sering bekerja berat. 

Viskositas dari pelumas beserta kandungan di dalamnya tak hanya cocok untuk mengarungi kemacetan lalu lintas, namun juga memberikan perlindungan maksimal terhadap komponen mesin berkat adanya aditif ECO Guard.
 

Gatot Subroto KM 7 Jatake, Jati Uwung Tangerang, Banten 15136
+62(21)5900131
Sales[at]autochemindustry.com
Unicall 0-807-1-799-799

© Autochem Industry 2025. Maintained by kreasimaya. Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.