Pemerintah mewajibkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan kandungan etanol 10 persen mulai tahun depan. Apa untung dan rugi etanol sehingga akan dipakai oleh BBM yang dipasarkan di Indonesia?
Penggunaan etanol khususnya bioetanol yang berasal dari bahan organik seperti tanaman tebu, singkong atau jagung sebagai campuran bahan bakar bensin, memiliki keuntungan dan kekurangan bagi kendaraan bermotor.
Keuntungan Pakai Etanol di Bensin
1. Peningkatan Angka Oktan
Etanol memiliki angka oktan lebih tinggi daripada bensin, sehingga membantu mencegah knocking atau detonasi dini, dan memungkinkan pembakaran lebih sempurna.
2. Emisi Lebih Bersih
Kandungan oksigen yang lebih tinggi dalam etanol membuat pembakaran lebih sempurna, yang mengurangi emisi gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC). Etanol juga dapat mengurangi emisi CO2 karena berasal dari sumber nabati yang bersifat carbon neutral.
3. Mengurangi Ketergantungan pada BBM Fosil
Etanol yang berasal dari sumber terbarukan (seperti tebu atau jagung) dapat mengurangi konsumsi minyak bumi dan memperkuat kemandirian energi nasional.
4. Punya Sifat Deterjen
Etanol dapat membantu membersihkan bagian dalam mesin karena sifatnya sebagai deterjen.
5. Mencegah Pembekuan
Etanol memiliki sifat anti-pembekuan yang dapat membantu mencegah pembekuan di saluran bahan bakar saat cuaca dingin.
Kerugian Pakai Etanol di Bensin
1. Efisiensi Bahan Bakar Menurun
Etanol memiliki kandungan energi per liter yang lebih rendah daripada bensin. Artinya, konsumsi bahan bakar bisa sedikit lebih boros, sehingga jarak tempuh per liter bisa berkurang.
2. Potensi Korosi dan Kerusakan
Etanol bersifat higroskopis (mudah menyerap air). Keberadaan air dalam sistem bahan bakar dapat menyebabkan korosi pada komponen mesin, terutama pada kendaraan lama yang materialnya tidak dirancang untuk campuran etanol.
3. Tidak Kompatibel dengan Semua Kendaraan
Kendaraan modern tahun 2010 ke atas umumnya sudah dirancang untuk tahan terhadap campuran etanol (seperti E10), tetapi kendaraan lama (misalnya, buatan tahun 1980-an atau 1990-an) mungkin tidak kompatibel dan berisiko rusak.
4. Inkompatibilitas dengan Aditif Bensin Lama
SPBU yang belum siap bisa menggunakan aditif bensin yang tidak kompatibel dengan etanol, yang dapat menyebabkan masalah jika digunakan secara terus-menerus.
Kesimpulan
Penggunaan etanol di bensin mobil memiliki potensi besar untuk lingkungan dan performa mesin, tetapi memerlukan adaptasi dari sisi pengguna dan produsen. Penggunaan harus dilakukan sesuai rekomendasi pabrikan kendaraan, dan pemeriksaan rutin pada komponen sistem bahan bakar sangat penting, terutama untuk kendaraan dengan usia lebih tua.
Gunakan MASTER Radiator Coolant Untuk Menjaga Kondisi Radiator Kendaraan
MASTER Radiator Coolant dirancang untuk iklim tropis agar mampu memberikan performa maksimal pada mesin kendaraan. Campuran Ethylene Glycol yang tepat pada MASTER Radiator Coolant membuat transfer panas mesin tetap optimal dan titik didih meningkat menjadi 104°C pada tekanan 1 atm sehingga cocok untuk kendaraan di iklim tropis.
Aditif anti karat akan menjaga sistem pendinginan mesin dari korosi. Begitu pun dengan elastisitas material karet yang akan mencegah terjadinya kebocoran pada sistem. Air yang digunakan sebagai pelarut dari seluruh aditif telah dimurnikan sehingga tidak ada lagi kandungan logam atau zat mineral yang dapat merusak radiator.
Tersedia dalam dua warna pilihan - RED dan GREEN – membuat konsumen dapat menyesuaikan dengan kebutuhan di kendaraannya. Begitu pun dengan kemasan yang tersedia dalam pouch dan botol 1 liter, hingga gallon.