TIPS & TRIK
TIPS & TRIK
16-November-2024

SEPEDA MOTOR MATIC KENA BANJIR, LAKUKAN INI SUPAYA MESIN BISA MENYALA KEMBALI

Beberapa waktu lalu, santer terdengar kabar sepeda motor matic yang terjebak banjir di pelataran parkir. Ada pula berita beberapa pengendara motor matic nekat menerobos banjir yang berakhir mesinnya mati. Keduanya memiliki risiko besar terhadap mesin motor, khususnya matic yang cukup rendah.

Perbuatan ini berpotensi membuat komponen mesin motor matic kemasukan air dan menimbulkan kerusakan parah ketika dibiarkan. Salah satu risiko terparah adalah air masuk ke ruang bakar mesin motor matic yang mengakibatkan water hammer. 

Yaitu kerusakan yang terjadi pada komponen mesin akibat air yang menyusup ke dalam mesin. Baik motor diam atau bergerak, potensinya tetap besar. Kondisi ini tidak boleh dianggap remeh karena dapat membuat mesin jebol dan kerugian finansial untuk perbaikannya.

Air yang ikut masuk ke dalam ruang bakar tidak bisa berkurang volumenya ketika dikompres dan juga tidak bisa ikut terbakar. Akibatnya mesin motor mati seketika karena busi basah dan bahan bakar bercampur air sehingga tidak ada daya ledak.

Yang tidak kalah mengkhawatirkan, oli mesin jadi rusak dan encer akibat tercampur dengan air. Sehingga komponen yang bergesekan tidak mendapatkan pelumasan, bahkan macet jika dipaksakan beroperasi karena sudah tidak ada lagi fungsi pelindung oli mesin.

Korban pertama mesin yang dipaksakan menyala adalah setang piston. Karena tidak ada perlindungan saat setang piston bergesekan dengan dinding silinder, akibatnya setang piston tidak bisa bergerak. Begitu dipaksakan bergerak karena mesin dihidupkan, setang piston akan bengkok bahkan ikut merusak komponen lain seperti piston, katup, dan dinding silinder.

Periksa Setelah Sepeda Motor Matic Terendam Banjir

Nah, ketika berhasil melewati genangan air, sebaiknya tidak langsung jalan lagi. Ada beberapa komponen mesin motor matic yang harus diperiksa. Termasuk pula pada sepeda motor matic yang terendam air dan belum sempat dinyalakan.

1. Pastikan oli mesin tidak tercampur air

Oli mesin yang telah tercampur air warnanya akan berubah menjadi cokelat susu. Hindari menyalakan mesin karena komponen internalnya sudah tidak terlumasi. Segera kuras oli mesin dan ganti dengan yang baru, termasuk filter oli yang berisiko rusak dan menyimpan air.

2. Pastikan filter udara tidak ada air

Jika ada, lepas filter udara untuk sementara sambil mencari penggantinya. Anda bisa membiarkan tanpa filter udara sampai menemukan toko onderdil atau bengkel motor yang menjualnya. Namun jangan terlalu jauh karena ada risiko kotoran masuk ke dalam ruang bakar dan itu sangat berbahaya.

3. Pastikan rumah transmisi CVT tidak digenangi air

Untuk memastikan, lepaskan selang pembuangan kotoran dan air rumah CVT yang ada di bagian bawah. Rumah CVT harus kering agar sabuk baja atau CVT belt tidak selip dan menimbulkan karat. Kalau basah, akan merusak sabuk baja dan menimbulkan karat di komponen logam.

4. Pastikan oli transmisi atau oli gardan tidak tercampur air

Jika sudah tercampur air, maka oli gardan sudah tidak dapat melumasi roda gigi lagi. Jangan paksakan berjalan, segera cari bengkel motor terdekat untuk menguras dan ganti oli transmisi.

5. Cek kerja rem motor matic

Baik rem cakram maupun tromol, perhatikan kondisinya setelah terendam banjir. Rem tromol lebih susah melepaskan air dibandingkan rem cakram sehingga kemampuan pengereman menurun. Pastikan kering supaya tidak bermasalah saat kembali berjalan.

6. Aktifkan rem berulang-ulang

Jika mesin bekerja normal, jalankan motor sambil mengaktifkan rem depan dan belakang secara perlahan dan berulang sampai kering dan kembali normal. Hindari langsung tancap gas karena bisa jadi rem masih belum pakem yang membuatnya tidak sanggup mengurangi laju motor.

Gunakan Cairan Motor Matic Berkualitas

Supaya dapat berkendara aman dan nyaman, pastikan berbagai fluida seperti cairan rem, air radiator, oli matic, dan oli gardan selalu dalam kondisi prima. Ganti cairan sepeda motor matic dengan produk Autochem Industry secara rutin supaya kualitasnya terjaga, khususnya setelah menjadi korban banjir.

Bagi Anda yang menggunakan motor tangguh, disarankan untuk mengganti oli mesin setiap 2.500 – 3.000 km supaya terjaga kualitasnya. Oli MASTER Durability SAE 20W-40 API SL/MB sejatinya dirancang untuk memaksimalkan durabilitasnya. 

Dengan SAE 20W yang lebih kental, saat kondisi dingin oli tidak akan menyusup hingga ke ruang bakar. Sementara angka SAE 40 merupakan kebutuhan untuk motor standar Yamaha saat mesin bekerja. Oli tangguh ini sangat cocok untuk penggunaan harian dan kerja berat seperti ojek online yang membutuhkan oli yang tidak mudah berkurang.

MASTER Durability sudah memenuhi standar API Service SL. PT Autochem Industry menyediakan dalam dua varian yaitu 0,8 liter dan 0,9 liter. Volume oli 0,8 liter atau 800 ml direkomendasikan untuk matic bermesin 125 cc. Sedangkan versi 0,9 liter cocok untuk pengguna matic Yamaha 155 series seperti Yamaha NMax 155 dan Yamaha Aerox 155.
 

Gatot Subroto KM 7 Jatake, Jati Uwung Tangerang, Banten 15136
+62(21)5900131
Sales[at]autochemindustry.com
Unicall 0-807-1-799-799

© Autochem Industry 2024. Maintained by kreasimaya. Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.