Injektor sepeda motor adalah komponen yang berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar mesin. Injektor merupakan bagian penting dari sistem injeksi bahan bakar pada motor modern. Injektor bekerja dengan cara:
- Mengubah bahan bakar menjadi kabut halus agar mudah terbakar
- Mencampurkan bahan bakar dengan udara secara homogen
- Mengatur pola penyemprotan bahan bakar
- Mengurangi emisi gas buang
Injektor bekerja secara elektronik dan dikendalikan oleh Electronic Control Unit (ECU). ECU mengatur seberapa banyak bahan bakar yang disemprotkan berdasarkan sensor-sensor yang ada di motor, seperti sensor oksigen, sensor suhu, dan sensor posisi throttle.
Penyebab Injektor Sepeda Motor Rusak
Injektor yang bermasalah dapat menyebabkan performa mesin menurun dan boros bensin. Agar tidak bermasalah, Anda harus mengetahui penyebab injektor rusak agar bisa mencegahnya. Berikut penyebab injektor motor rusak:
1. Injektor Jarang Diservis
Servis motor harus dilakukan secara rutin. Salah satu yang dikerjakan adalah membersihkan kotoran injektor. Jika jarang diservis, maka residu bahan bakar akan menumpuk dan mengganggu semprotan injektor.
2. Bensin Kotor atau Tercemar
Kualitas bensin atau bahan bakar juga berpengaruh. Beberapa hal yang mengotori atau mencemari bahan bakar adalah kotoran, air, dan zat asing lainnya. Hal ini dapat menyumbat injektor.
3. Filter Bahan Bakar Kotor
Filter bahan bakar yang tersumbat kotoran membuat aliran bahan bakar ke injektor terganggu, sehingga injektor akan kekurangan pasokan bahan bakar. Akibatnya, mesin menjadi tersendat atau mati.
4. Pakai Aditif Bahan Bakar yang Salah
Hati-hati saat membeli bahan aditif bahan bakar. Jika zat aditif ini tidak sesuai atau sering dipakai, maka bisa meninggalkan residu yang merusak injektor. Gunakan produk Prestone dan Master yang sudah teruji kualitas dan daya tahannya.
5. Tekanan Bahan Bakar Tidak Stabil
Pompa bahan bakar atau regulator tekanan bahan bakar yang rusak juga akan mempengaruhi injektor. Jika tekanan terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka injektor akan bekerja tidak optimal.
6. Sistem Pendingin Kurang Optimal
Suhu mesin tidak boleh terlalu panas karena bisa merusak berbagai komponen mesin, termasuk injektor. Suhu terlalu panas bisa disebabkan sistem pendingin yang rusak.
7. Solenoid atau Katup Injektor Rusak
Solenoid yang rusak atau sudah aus bisa menghambat pembukaan katup injektor. Jika katup tidak membuka dan menutup dengan benar, semprotan bahan bakar menjadi tidak pas dan membuat proses pembakaran tidak sempurna.
8. Kerusakan Kabel dan Konektor Injektor
Terakhir, kemungkinan penyebabnya adalah masalah kabel dan konektor ke injektor yang rusak, terlepas, atau mengalami korsleting. Jika terjadi, hal tersebut membuat sinyal dari ECU ke injektor terganggu.
Gunakan Cairan Sepeda Motor Matic Berkualitas
Supaya dapat berkendara aman dan nyaman, pastikan berbagai fluida seperti cairan rem, air radiator, oli matic, dan oli gardan selalu dalam kondisi prima. Ganti cairan sepeda motor matic dengan produk Autochem Industry secara rutin supaya kualitasnya terjaga.
Bagi Anda yang menggunakan motor tangguh, disarankan untuk mengganti oli mesin setiap 2.500 – 3.000 km supaya terjaga kualitasnya. Oli MASTER Durability SAE 20W-40 API SL/MB sejatinya dirancang untuk memaksimalkan durabilitasnya.
Dengan SAE 20W yang lebih kental, saat kondisi dingin oli tidak akan menyusup hingga ke ruang bakar. Sementara angka SAE 40 merupakan kebutuhan untuk motor standar Yamaha saat mesin bekerja. Oli tangguh ini sangat cocok untuk penggunaan harian dan kerja berat seperti ojek online yang membutuhkan oli yang tidak mudah berkurang.
MASTER Durability sudah memenuhi standar API Service SL. PT Autochem Industry menyediakan dalam dua varian yaitu 0,8 liter dan 0,9 liter. Volume oli 0,8 liter atau 800 ml direkomendasikan untuk matic bermesin 125 cc. Sedangkan versi 0,9 liter cocok untuk pengguna matic Yamaha 155 series seperti Yamaha NMax 155 dan Yamaha Aerox 155.