Tidak sedikit pengendara motor matic yang nekat menerobos genangan air di jalan. Perbuatan ini berpotensi membuat komponen mesin motor matic kemasukan air dan menimbulkan kerusakan parah ketika dibiarkan.
Salah satu risiko terparah adalah air masuk ke ruang bakar mesin motor matic yang mengakibatkan water hammer. Yaitu kerusakan yang terjadi pada komponen mesin akibat air yang masuk ke dalam mesin. Kondisi ini tidak boleh dianggap remeh karena dapat membuat mesin jebol dan kerugian finansial untuk perbaikannya.
Air yang ikut masuk ke dalam ruang bakar tidak bisa berkurang volumenya ketika dikompres dan juga tidak bisa ikut terbakar. Akibatnya mesin motor mati seketika.
Yang tidak kalah mengkhawatirkan, oli mesin jadi rusak dan encer akibat tercampur dengan air. Sehingga komponen yang bergesekan tidak mendapatkan pelumasan bahkan macet jika dipaksakan beroperasi karena sudah tidak ada lagi fungsi pelindung oli mesin.
Korban pertama mesin yang dipaksakan menyala adalah setang piston. Karena tidak ada perlindungan saat setang piston bergesekan dengan dinding silinder, akibatnya setang piston tidak bisa bergerak. Begitu dipaksakan bergerak karena mesin dihidupkan, setang piston akan bengkok bahkan ikut merusak komponen lain seperti piston, katup, dan dinding silinder.
Nah, ketika berhasil melewati genangan air, sebaiknya tidak langsung jalan lagi. Ada beberapa komponen mesin motor matic yang harus diperiksa.
1. Pastikan oli mesin tidak tercampur air. Oli mesin yang telah tercampur air warnanya akan berubah menjadi cokelat susu. Hindari menyalakan mesin karena komponen internalnya sudah tidak terlumasi. Segera kuras oli mesin dan ganti dengan yang baru, termasuk filter oli yang berisiko rusak dan menyimpan air.
2. Pastikan filter udara tidak ada air. Jika ada, lepas filter udara untuk sementara sambil mencari penggantinya. Anda bisa membiarkan tanpa filter udara sampai menemukan toko onderdil atau bengkel motor yang menjualnya. Namun jangan terlalu jauh karena ada risiko kotoran masuk ke dalam ruang bakar dan itu sangat berbahaya.
3. Pastikan rumah transmisi CVT tidak digenangi air. Untuk memastikan, lepaskan selang pembuangan kotoran dan air rumah CVT yang ada di bagian bawah. Rumah CVT harus kering agar sabuk baja atau CVT belt tidak selip dan menimbulkan karat.
4. Pastikan pula oli transmisi atau oli gardan tidak tercampur air. Jika sudah tercampur air, maka oli gardan sudah tidak dapat melumasi roda gigi lagi. Jangan paksakan berjalan, segera cari bengkel terdekat untuk menguras dan ganti oli transmisi.
5. Jangan lupa untuk mengecek kerja rem motor matic, baik rem cakram maupun teromol. Rem teromol lebih susah melepaskan air dibandingkan rem cakram sehingga kemampuan pengereman menurun. Pastikan kering supaya tidak bermasalah saat kembali berjalan.
6. Jika mesin bekerja normal, jalankan motor sambil mengaktifkan rem depan dan belakang secara perlahan dan berulang sampai kering dan kembali normal. Hindari langsung tancap gas karena bisa jadi rem masih belum pakem yang membuatnya tidak sanggup mengurangi laju motor.
Gunakan Cairan Motor Berkualitas
Pastikan berbagai fluida seperti cairan rem, air radiator, oli mesin motor matic, dan oli gardan selalu dalam kondisi prima. Ganti cairan motor dengan produk Autochem Industry secara rutin supaya kualitasnya terjaga. Performa motor matic akan selalu optimal sehingga memberikan kualitas berkendara yang irit bahan bakar.
Bagi Anda yang menggunakan motor tangguh dengan jam terbang tinggi setiap hari, disarankan untuk mengganti oli mesin setiap 2.500 – 3.000 km supaya terjaga kualitasnya. Selain itu, gunakan oli mesin tangguh dengan SAE 20W-40 yang tidak mudah menguap dalam kondisi ekstrem dan memiliki kemampuan melindungi yang lebih baik karena efektif melumasi gesekan antar komponen mesin motor.