Masalah utama saat berkendara sepeda motor adalah paparan polusi udara yang tinggi. Anda akan terpapar emisi kendaraan, debu halus, serta bahan kimia beracun. Polusi udara dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata, bahkan penyakit pernapasan kronis seperti asma. Berikut masalah kesehatan yang dapat menyerang pesepeda motor.
1. Gangguan Pernapasan
Mengendarai sepeda motor dapat menyebabkan gangguan pernapasan yang sulit dihindari, seperti polusi udara, debu, dan faktor lingkungan lainnya. Meskipun agak susah bagi yang kurang terbiasa, Anda dapat mulai membiasakan berkendara motor dengan menggunakan masker. Pastikan pula kaca helm tertutup rapat selama di jalan untuk mengurangi risiko gangguan pernapasan.
2. Gangguan Pendengaran
Suara angin di sekitar helm dapat mencapai sekitar 90 dB (A) pada kecepatan 96 km/jam. Kondisi ini cukup untuk menyebabkan gangguan pendengaran permanen setelah satu jam berkendara tanpa helm atau pelindung telinga. Suara knalpot dan klakson juga bisa menjadi penyebab gangguan pendengaran. Gunakan helm dengan baik untuk mereduksi risikonya.
3. Masalah Kulit
Risiko mengendarai sepeda motor lainnya adalah masalah pada kulit, seperti terbakar sinar matahari, iritasi kulit, dan ruam, dan ini pasti terjadi saat berkendara di siang hari. Bikers yang terpapar sinar matahari secara langsung dapat mengalami kulit terbakar, bahkan saat cuaca mendung.
Gesekan yang terjadi antara anggota tubuh dengan perlengkapan bermotor dan komponen motor juga dapat menyebabkan kulit lecet dan iritasi. Makanya, Anda harus menggunakan perlengkapan bermotor yang nyaman, seperti sepatu tidak terlalu sempit dan jaket memiliki sistem pelepasan udara yang baik.
4. Alergi dan Pilek
Pengendara sepeda motor berpotensi terpapar zat kimia berbahaya di jalan yang bersifat alergen dan dapat menyebabkan serangan virus dan bakteri. Kondisi ini juga dapat menyebabkan hidung tersumbat, bersin, mata berair, bahkan menyebabkan penyakit yang lebih serius.
5. Sakit Mata
Mengendarai sepeda motor dapat menyebabkan sakit mata karena berbagai faktor seperti angin, radiasi matahari, asap knalpot, dan faktor lain yang dapat menyebabkan dehidrasi mata dan memicu sindrom mata kering. Tandanya adalah penguapan kelembaban yang terlalu cepat dari lapisan air mata.
Untuk mencegah kondisi ini, Anda dapat menggunakan kacamata anti UV saat riding. Beberapa jenis helm juga sudah memiliki fitur double visor agar dapat memberikan proteksi yang lebih optimal.
6. Sakit Punggung
Postur tubuh yang buruk merupakan penyebab umum sakit punggung. Mengendarai sepeda motor dengan posisi tubuh terlalu membungkuk dapat menyebabkan nyeri punggung yang cukup parah. Terlebih lagi jika Anda berkendara dalam waktu lama dan sambil membawa tas ransel yang berat.
Oleh sebab itu, pelajari posisi duduk berkendara yang tepat untuk mengurangi risiko penyakit persendian. Jangan paksakan riding dalam jangka waktu lama dan pastikan ada waktu istirahat setidaknya setelah touring selama 2 jam untuk mengembalikan kondisi tubuh dan meregangkan otot dan sendi tubuh.
7. Saraf Terjepit
Saraf terjepit dapat terjadi di seluruh tubuh, tergantung pada lokasi saraf yang terpengaruh. Posisi berkendara yang salah dapat menyebabkan saraf terjepit, terutama di area punggung, pinggang, bahu, siku dan leher. Untuk mencegah saraf terjepit, Anda perlu melakukan peregangan atau beristirahat sebentar jika sudah berkendara terlalu lama. Mengubah posisi duduk juga cukup efektif mencegah risiko penyakit ini.
8. Memperparah Kondisi Wasir
Mengendarai motor terlalu lama tidak menyebabkan wasir, namun dapat memperburuk wasir dan menimbulkan rasa sakit dan pembengkakan yang lebih parah. Hal ini disebabkan karena posisi duduk di kursi motor yang agak keras dalam waktu yang lama. Terlebih lagi jika Anda melalui jalan yang kurang mulus.
Untuk mencegah berbagai masalah kesehatan tersebut, Anda wajib menggunakan perlengkapan riding yang nyaman dan memenuhi standar keamanan. Mulai dari menggunakan helm SNI, sarung tangan motor, kacamata polarized, buff, dan jaket yang pas di tubuh untuk menjaga kenyamanan di jalan.
9. Bell"s Palsy
Penyakit ini menyerang otot saraf di wajah manusia. Gejalanya mirip dengan stroke ringan, mulai dari wajah yang terasa kebas, hingga otot saraf muka yang tak bisa dikendalikan. Ada tiga otot yang menjadi korban dari penyakit ini, diantaranya otot dahi, pipi, dan dagu. Jika terkena penyakit ini, wajah susah untuk digerakkan.
Penyebabnya sepele, karena wajah Anda tidak terlindungi sehingga terkena angin dingin secara terus menerus. Alhasil otot saraf yang mengkerut menghimpit otot wajah. Solusinya, lindungi wajah dengan masker atau buff dan turunkan kaca helm. Jika sudah merasakan gejala itu, segeralah ke dokter agar mendapatkan pertolongan.