TIPS & TRIK
TIPS & TRIK
14-May-2024

MITOS ATAU FAKTA, BAN KEMPIS BISA BIKIN MOBIL KECELAKAAN

Ada orang tidak bertanggungjawab memanfaatkan pengguna mobil yang tidak tahu ciri-ciri ban kempis untuk melakukan tindak kejahatan. Mereka memanfaatkan kemalasan pemilik mobil yang tidak mau mengecek tekanan udara ban sehingga ragu ban mobilnya kempis atau normal di jalan.

Padahal, tekanan ban mobil akan turun dan akhirnya kempis karena struktur dan bahan ban yang memiliki poiri-pori sangat halus. Ditambah, kesibukan setiap hari yang membuat Anda lupa mengecek tekanan udara ban dan baru sadar ketika sudah kempis.

Padahal, tekanan udara ban memegang peran penting dalam memastikan ban dapat bekerja optimal. Dalam kondisi demikian, risiko masalah seperti kecelakaan dapat terpicu. Seperti diketahui, ban memiliki beberapa peran penting yang dapat terjaga jika tekanannya aman.

Kesulitan ini disebabkan fungsi penting ban seperti penopang bobot kendaraan, peredam guncangan, dan pengendalian sudah tidak ada lagi. Bagaikan penumpang di dalam mobil, tinggal menunggu waktu sebelum akhirnya celaka. Berikut risiko memaksakan mobil melaju dalam kondisi ban kempis.

1. Risiko Kecelakaan di Jalan

Ban yang kempis berpotensi menyebabkan kecelakaan, terlebih saat mobil melaju dalam kecepatan tinggi. Kontur ban bisa berubah ketika berputar cepat sehingga membuat mobil menjadi sulit dikendalikan. Putaran ban terasa berat, apalagi untuk ban depan yang dikendalikan oleh setir.

Kesalahan seperti membelokkan kemudi terlalu kasar atau mengerem terlalu dalam akan membuat mobil tidak bisa dikendalikan bahkan berisiko mobil terbalik. Ban belakang yang kempis juga membuat mobil cenderung sulit dikendalikan karena grip-nya lebih kuat.

2. Bikin Ban dan Pelek Mobil Rusak

Saat kempis, ban tidak sanggup menopang bobot kendaraan sehingga bentuknya berubah. Kondisi ini berpotensi merusak ban, seperti putusnya benang di dalam ban atau membuat permukaannya pecah. Tinggal masalah waktu sebelum ban meletus.

Begitu juga dengan pelek yang berpotensi rusak karena bersinggungan langsung dengan jalan. Apalagi ketika Anda melewati jalan rusak, salah satu yang berpotensi rusak duluan adalah bibir pelek yang beradu dengan jalan atau trotoar.

3. Membuat Konsumsi Bensin Boros

Tekanan ban yang berkurang juga berdampak pada kinerja mesin yang menjadi lebih berat untuk menggerakkan roda. Mesin mobil lebih banyak membakar bensin untuk bisa berjalan dibandingkan ban dalam kondisi normal.

4. Penumpang Merasa Kurang Nyaman

Ban kempis membuat daya redam ban menurun sehingga guncangan lebih terasa dan membuat tidak nyaman. Saat manuver seperti belok, gerakan mobil juga terasa lebih liar sehingga mengurangi kenyamanan penumpang.

5. Ban Mobil Pecah

Pada saat Anda memaksakan mobil tetap jalan padahal ban kempis, gaya gesek yang terjadi antara ban dan permukaan jalan akan semakin besar. Ban yang tadinya baik-baik saja, permukaan luarnya akan sobek atau menerima panas terlalu tinggi sehingga berisiko meletus.

Untuk itu, selalu cek tekanan udara ban mobil setidaknya seminggu sekali. Sekaligus, periksa kondisi ban seperti keausan telapak ban dan dinding ban dari risiko benjol atau sobek. Lakukan servis berkala di bengkel untuk mengecek kondisi ban.

Gunakan Cairan Mobil Master dan Prestone

Tidak hanya ban, mobil Anda juga tergantung kepada kualitas fluida supaya dapat bekerja optimal selama beraktivitas. Pastikan berbagai fluida seperti cairan rem, air radiator, oli matic, oli gardan, dan oli transmisi selalu dalam kondisi prima.

Ganti cairan kendaraan dengan produk Autochem Industry seperti Prestone dan Master secara rutin supaya kualitasnya terjaga. Performa kendaraan akan meningkat sehingga memberikan kualitas berkendara yang irit bahan bakar.
 

Gatot Subroto KM 7 Jatake, Jati Uwung Tangerang, Banten 15136
+62(21)5900131
Sales[at]autochemindustry.com
Unicall 0-807-1-799-799

© Autochem Industry 2024. Maintained by kreasimaya. Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.