WASPADA PENYAKIT BAWAAN YANG DAPAT KAMBUH SAAT MENGENDARAI MOBIL ATAU SEPEDA MOTOR

Anda akan berinteraksi dengan banyak pengguna jalan lainnya sehingga menuntut konsentrasi dan kewaspadaan tinggi. Jika diabaikan, dapat dengan mudah memicu kecelakaan fatal. Makanya, buat Anda yang mengidap penyakit bawaan diminta untuk tidak mengemudi mobil atau mengendarai sepeda motor.

Berikut penyakit-penyakit yang bisa memengaruhi kemampuan seseorang dalam berkendara. Khusus sepeda motor, risikonya lebih besar lantaran dapat terjatuh di tengah jalan.

1. Serangan Jantung

Banyak orang tidak menyadari dirinya rentan terkena serangan jantung saat mengemudi mobil. Padahal sekalinya kena bisa berakibat fatal, bahkan ada kasus yang tidak tertolong. Buat Anda yang memiliki tekanan darah tinggi sebaiknya menghindari mengemudi mobil atau mengendarai motor sendirian.

Kenali gejala awal serangan jantung sehingga Anda dapat segera melakukan langkah pencegahan jika merasakannya. Kalau sudah pernah kena serangan jantung, maka sebaiknya menghindari berkendara sendirian, khususnya di jam sibuk yang melelahkan.

2. Hemianopsia

Hemianopsia adalah penyempitan bidang penglihatan yang membuat penderitanya memiliki pandangan terbatas. Anda hanya melihat separuh bagian dari bidang penglihatan. Obyek yang tadinya terlihat bisa tiba-tiba hilang dan menjadi gelap karena otak mengalami kerusakan organik akibat stroke atau cidera kepala. 

Peneliti menyatakan penderita hemianopsia tidak disarankan untuk berkendara karena mereka akan mengalami kesulitan mendeteksi pejalan kaki atau objek bergerak lainnnya di jalan raya.

3. Panic Attack

Panic attack adalah serangan kepanikan yang menjurus kepada ketakutan hebat yang terjadi tiba-tiba tanpa ada sebab sebelumnya, kapan saja dalam kondisi apa pun. Penderita panic attack sering disalahartikan sebagai penderita sakit jantung karena secara umum gejalanya mirip dengan serangan jantung.

Mulai dari detak cepat dan berdebar-debar, pusing, kepala seperti melayang, badan terasa dingin, nafas pendek-pendek, dan seakan-akan merasa akan meninggal atau sekarat. Oleh karena itu, penderita panic attack tidak disarankan menyetir mobil atau riding sepeda motor.

4. Epilepsi

Epilepsi adalah kelainan yang disebabkan oleh terbentuknya sinyal listrik dalam otak yang menyebabkan kejang berulang. Penderita epilepsi sangat rentan terpapar cahaya kendaraan yang sangat terang secara tiba-tiba. 

Penderita epilepsi dilarang untuk berkendara karena epilepsi sering muncul tiba-tiba yang menyebabkan penderita kehilangan kontrol tubuh, otot menjadi kaku, pergerakan tidak terkontrol, dan penurunan kesadaran. 

5. Vertigo

Vertigo merupakan rasa sakit kepala seakan-akan kepala berputar hebat yang disebabkan gangguan keseimbangan, seringkali disebabkan gangguan pada telinga bagian dalam. Serangan vertigo ketika menyetir sangat membahayakan, apalagi ketika berada di atas sepeda motor karen langsung hilang keseimbangan.

6. Asma Kambuh

Asma adalah suatu keadaan di mana terjadi gangguan pada saluran nafas, yaitu mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu sehingga memicu peradangan sementara. Hindari faktor alergi pemicu asma seperti debu, kapuk, bedak, udara dingin, dan sebagainya.

Meskipun masih dibolehkan, sebaiknya menyiapkan pertolongan pertama asma, seperti membawa inhaler atau obat hirup. Segera hentikan mobil ketika merasa napas sudah tidak nyaman sebagai tanda awal serangan asma.

Gunakan Cairan Sepeda Motor PRESTONE dan MASTER

Banyak komponen sepeda motor tergantung kepada kualitas fluida supaya dapat bekerja optimal di segala kondisi jalan. Motor membutuhkan cairan pendingin yang andal supaya mesin tidak overheat dan cairan rem yang berkualitas supaya rem tidak blong di kondisi berat.

Pastikan berbagai fluida seperti cairan rem, cairan radiator, oli mesin, dan oli gardan selalu dalam kondisi prima. Ganti cairan kendaraan dengan produk Autochem Industry seperti PRESTONE dan MASTER secara rutin supaya kualitasnya terjaga dan irit bahan bakar.