TIPS & TRIK
TIPS & TRIK
21-September-2024

MITOS ATAU FAKTA, PENYEBAB KECELAKAAN TERBESAR AKIBAT TIDAK JAGA JARAK AMAN? INI FAKTANYA

data Kepolisian menjelaskan bahwa faktor terbesar kecelakaan di jalan yaitu mengabaikan menjaga jarak aman sebesar 32 persen, berbelok 16 persen, berubah arus 13 persen, dan menyalip 11 persen. Artinya, masih banyak masyarakat yang malas menjaga jarak aman atau safe following distance. 

Sebuah ironi di mana para pegiat dan praktisi keselamatan mengemudi selalu mengedukasi mengenai rumus jaga jarak aman sejauh 3 detik.

Tabrakan Beruntun Akibat Tidak Jaga Jarak Aman

Tabrakan beruntun biasanya terjadi akibat pengemudi tidak menjaga jarak aman dengan mobil di depannya. Sayangnya, hanya sebagian kecil pengemudi di Indonesia yang paham dan menerapkan rumus tiga detik di jalan tol karena tidak paham cara mengendarai mobil saat berada di belakang mobil lain. 

Di Indonesia, mayoritas pengguna jalan masih tidak paham safe following distance berbasis waktu reaksi. Sehingga ketaatan dan perilaku pengendara dalam menyikapi jarak antar kendaraan tidak ada pedoman yang baku.

Ketika Anda menerapkan rumus jaga jarak 3 detik, malah menjadi kelompok minoritas. Dan ketika menerapkan di lingkungan mayoritas yang tidak paham bahkan tidak mau melakukannya, akan sulit sekali bahkan kerap diremehkan.

Rumus 3 Detik Sulit Diterapkan

Ada dua alasan mengapa rumus tiga detik di jalan tol sulit diterapkan. Pertama karena orang Indonesia gemar mendahului dan tidak sabaran, serta kedua pengemudi di Indonesia senang membuntuti mobil di depannya. 

Ketika Anda sedang menjaga jarak dengan mobil di depan, malah dikira memberikan ruang orang lain untuk masuk. Kemudian, saat Anda sudah memberikan jarak aman dengan mobil di depan, tapi mobil di belakang malah menempel bumper to bumper. 

Untuk itu, rumus tiga detik baru bisa terlaksana jika setiap orang paham bahaya di jalan kemudian menjaga jarak aman. Sehingga pengemudi tidak khawatir dengan kendaraan di depan dan terhindar dari kena tabrak belakang.

Tips Menggunakan Rumus 3 Detik

Jarak aman atau safe following distance di berbagai negara dunia kebanyakan dihitung dari kombinasi waktu persepsi dan mekanikal. Dalam kondisi ideal untuk mobil penumpang, jarak yang harus diantisipasi dua sampai tiga detik. Tapi kalau bus dan truk bisa lima sampai delapan detik. 

Hitungan jarak waktu ditentukan dari perhitungan waktu reaksi manusia dan reaksi mekanikal. Waktu reaksi manusia dari melihat sampai mengambil tindakan untuk melakukan pengereman, memerlukan waktu 1 sampai 1,5 detik dalam kondisi normal, karena bicara keselamatan maka dibulatkan menjadi 2 detik. 

Sedangkan waktu reaksi mekanikal dibutuhkan setengah detik yang dibulatkan menjadi 1 detik. Sehingga diperoleh angka 3 detik untuk jarak aman kendaraan dalam kondisi pengemudi ideal dan nyaman. 

Jika pengendara merasa sedang dalam kondisi tidak ideal dalam artian sakit dan pengaruh lainnya seperti kondisi kendaraan kurang sehat atau hujan turun, sebaiknya menambah jarak aman kendaraan menjadi sekitar 5 detik.

Gunakan Cairan Mobil Berkualitas PRESTONE dan MASTER

Mobil kesayangan wajib dijaga kebugarannya. Supaya mobil tidak dehidrasi, periksa cairan pendukung seperti cairan radiator, air wiper, cairan rem, dan lainnya. Perhatikan kondisi cairan tersebut, segera ganti dengan cairan baru untuk menjaga kualitasnya.

Ganti cairan mobil dengan produk Autochem Industry secara rutin supaya kualitasnya terjaga. Performa kendaraan akan selalu optimal sehingga memberikan kualitas berkendara yang irit bahan bakar dan terhindar dari risiko mogok atau kecelakaan.
 

Gatot Subroto KM 7 Jatake, Jati Uwung Tangerang, Banten 15136
+62(21)5900131
Sales[at]autochemindustry.com
Unicall 0-807-1-799-799

© Autochem Industry 2024. Maintained by kreasimaya. Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.