Viral di social media, sebuah truk menabrak mobil yang sedang parkir di bahu jalan tol. Saking dahsyatnya, tabrakan dari belakang tersebut menimbulkan korban jiwa. Analisa awal polisi menyebutkan bahwa pengemudi truk mengalami microsleep hingga akhirnya tidak dapat mengendalikan mobil.
Secara singkat, microsleep adalah situasi di mana tubuh tetap bekerja dalam mengemudi, tetapi kesadaran menghilang dan pikiran tidak bekerja dalam rentang waktu singkat. Ketika itu terjadi, Anda akan kehilangan kendali atas kendaraan meskipun hanya sesaat.
Akibatnya mobil pindah lajur tiba-tiba, atau salah menginjak pedal gas padahal seharusnya pedal rem. Kejadian fatal dapat terjadi, seperti menabrak pembatas jalan, ditabrak mobil lain dari belakang, bahkan tabrakan frontal karena pindah ke jalur berlawanan.
Microsleep berbeda dengan serangan kantuk biasa dan jauh lebih berbahaya. Mengantuk bisa dirasakan dan segera penanganan, misalnya beristirahat di rest area. Namun microsleep, bisa jadi Anda tidak menunjukkan gejala kantuk, hanya saja fokus hilang karena pikiran dalam kondisi tidak sadar.
Gejala Awal Microsleep
1. Tatapan mata kosong, seolah fokus ke jalan padahal informasi dari mata tidak sampai ke otak.
2. Menguap dalam frekuensi yang tinggi sebagai kompensasi dari rasa lelah.
3. Berkedip lambat dan berulang-ulang supaya tubuh agar tidak tertidur.
4. Kepala mengentak ke depan karena tidak sanggup menahan rasa kantuk.
5. Tidak ingat melakukan apa di beberapa menit terakhir waktu aktivitas.
6. Alpa pada rambu lalu lintas, seperti menerobos lampu merah tanpa sengaja.
7. Perlahan mobil bergeser ke kiri atau kanan dari lajur.
8. Tidak bisa menjaga kecepatan konstan atau bahkan melakukan pengereman mendadak.
9. Salah mengoperasikan instrumen, seperti menekan tuas sein ke kanan padahal mau belok ke kiri.
10. Duduk tidak nyaman dan gelisah ingin segera sampai ke rumah.
11. Tiba-tiba susah memproses informasi atau bingung ketika diajak berkomunikasi.
12. Tetiba lupa tujuan perjalanan atau bingung mau ke arah mana ketika berada di persimpangan jalan atau exit tol.
Obat Serangan Microsleep
Satu-satunya obat untuk mencegah microsleep adalah dengan melakukan istirahat (tidur) yang cukup minimal 6 jam sebelum perjalanan, dan istirahat rutin (tidur) setiap 4 jam perjalanan. Microsleep seringkali terjadi setelah jam ke-4, di mana pengemudi menguras tenaganya akibat mengemudi nonstop.
Sebaiknya Anda mengemudi tidak lebih dari 4 jam dengan diselingi waktu istirahat setelah 2 jam. Segera istirahat tidur minimal 30 menit di rest area terdekat atau ganti pengemudi. Jangan paksakan mengemudi melebihi waktu tersebut karena serangan microsleep tidak terduga.
Gunakan Cairan Mobil PRESTONE dan MASTER
Selain microsleep, potensi masalah lain di jalan adalah kerusakan akibat cairan kendaraan tidak bekerja optimal. Padahal, mobil membutuhkan cairan pendingin yang andal supaya mesin tidak overheat dan cairan rem yang berkualitas supaya rem tidak blong di kondisi berat.
Pastikan berbagai fluida seperti cairan rem, cairan radiator, oli matic, oli gardan, dan oli transmisi selalu dalam kondisi prima. Ganti cairan kendaraan dengan produk Autochem Industry seperti PRESTONE dan MASTER secara rutin supaya kualitasnya terjaga dan irit bahan bakar.