Fungsi radiator adalah sebagai alat pendingin mesin mobil supaya bekerja di suhu idealnya. Dalam kondisi berkendara libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang berat, radiator memegang peran yang sangat penting. Padahal, ada kondisi radiator bermasalah seperti terkena batu atau selangnya bocor.
Radiator berisi cairan atau air yang mengontrol panas pada mesin mobil sehingga dapat bekerja dengan baik. Radiator rusak dapat membuat kinerja mesin terganggu, bahkan membuatnya jebol dan harus turun mesin untuk perbaikan total.
Berikut ciri-ciri radiator rusak sehingga Anda dapat waspada ketika berkendara ketika kembali beraktvivitas pascalibur Nataru:
1. Cairan Radiator Habis
Cairan pendingin yang selalu habis bisa disebabkan karena ada kebocoran pada sistem pendingin mesin. Kebocoran pada radiator bisa disebabkan karena radiator pernah mengalami benturan, karat, atau sambungan lepas.
Oleh sebab itu, disarankan untuk mengecek volume air radiator secara berkala, khususnya di tangki cadangan. Kalau terlalu cepat surut, bisa jadi ada masalah dengan radiator mobil. Segera bawa ke bengkel langganan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
2. Selang Input Radiator Bocor
Selang input biasanya terletak di atas tangki radiator untuk mengalirkan air bersuhu tinggi dari mesin ke radiator. Jika proses pendinginan di dalam radiator lancar, biasanya tidak ada masalah, kecuali ada sumbatan di salurannya.
Keadaan ini akan menahan laju air pendingin dari mesin ke radiator, sehingga tekanan pada selang input radiator akan naik dan bocor. Masalah selang input sering bocor biasanya merupakan tanda ada masalah di dalam radiator.
3. Air Menetes di Bawah Radiator
Cairan radiator yang bocor biasanya akan terlihat posisinya dengan melihat lokasi tetesan air di bawah mesin saat parkir di garasi rumah. Perhatikan di bawah mobil Anda, apakah ada tetesan air tepat di bawah mobil.
Tapi hati-hati, harap bedakan dengan tetesan air pembuangan AC yang biasanya di bawah pembatas antara kabin dan ruang mesin mobil. Kalau benar ada kebocoran, segera cari sumbernya dan diperbaiki untuk menghentikan kebocoran.
4. Permukaan Radiator Berkarat
Permukaan radiator terhalang kondensor AC di depan dan kipas pendingin di belakang sehingga jarang diperhatikan. Anda bisa mencari celah di sekitar kipas pendingin untuk melihat permukaan radiator. Gunakan senter untuk menemukan apakah ada korosi atau rembesan air.
Kedua hal itu menjadi tanda adanya kerusakan pada radiator mobil. Atau Anda juga bisa lihat penampang bagian bawah tangki radiator dari arah kolong mobil. Dari situ bisa terlihat jika sudah tumbuh karat akibat korosi.
5. Tutup Radiator Berlumpur
Air radiator yang tidak pernah diganti biasanya akan timbul endapan lumpur yang berpotensi menyumbat saluran radiator. Bila ada lumpur di tutup dan leher radiator, bisa dipastikan sudah saatnya Anda menguras air radiator untuk mencegah kerusakan lebih luas.
Termasuk, adanya lumut di tangki cadangan radiator. Kalau sampai terlihat, berarti Anda tidak pernah merawat radiator mobil. Endapan lumpur dan lumut akan menyulitkan jika terbawa oleh sistem sirkulasi radiator karena bakal menyumbat saluran.
6, Mesin Mobil Overheat
Kalau sudah parah dan tidak diperbaiki, mesin mobil akan mengalami overheat yang berlebihan. Kondisi ini muncul bisa karena kipas radiator tidak berfungsi atau cairan radiator habis atau tersumbat total. Atau bisa pula lantaran sistem sirkulasi di dalam radiator bermasalah seperti tersumbat atau bocor.
Jika indikator suhu mesin di panel instrumen naik di atas wajarnya, segera tepikan mobil dan cek radiator. Sebelum sampai tahapan ini, segera lakukan perawatan radiator berikut pendukungnya di bengkel langganan.
Gunakan MASTER Radiator Coolant Series yang Cocok Untuk Mesin Modern
Radiator coolant yang berkualitas mampu mendukung performa mesin kendaraan secara optimal, sehingga konsumen bisa mendapatkan efisiensi dalam penggunaan bahan bakar. MASTER Radiator Coolant Series hadir dengan sejumlah inovasi terkini yang sesuai dengan kebutuhan mesin modern saat ini.
MASTER Radiator Cool
MASTER Radiator Cool dikembangkan untuk pengguna kendaraan yang memerlukan performa mesin optimal. Radiator Coolant ini memiliki transfer heat yang baik sehingga proses pelepasan panas mesin di radiator kian maksimal.
Keunggulan ini juga berdampak pada respons transmisi otomatis lebih baik, serta kinerja AC yang mampu membuat kabin mobil lebih cepat dingin.
MASTER Radiator Cool juga dilengkapi aditif anti korosi sehingga aman terhadap sistem pendinginan mesin kendaraan. Warna pada MASTER Radiator Cool akan memudar, seiring dengan perubahan sifat air radiator dari basa ke asam yang memberikan informasi kepada pemilik kendaraan untuk mengganti air radiator.
MASTER Radiator Coolant Premix
MASTER Radiator Coolant Premix yang dirancang untuk iklim tropis dan telah lama menjadi pilihan konsumen Tanah Air pun menawarkan hal baru. Hadirnya cairan berwarna biru, melengkapi pilihan pada produk yang sebelumnya tersedia dalam warna merah dan hijau.
MASTER Radiator Coolant Gold
MASTER Radiator Coolant Series juga kini memiliki produk baru yang ditandai dengan kemasan Gold atau emas. Cairan pendingin ini dikembangkan sesuai spesifikasi OEM (Original Equipment Manufacturer).
Paling utama, produk ini memiliki komposisi glycol 30% berteknologi OAT (Organic Acid Technology). Selain mengaplikasikan bahan organik yang berarti ramah lingkungan, penggunaannya juga memberikan dampak positif yaitu minim penguapan yang berarti membuat usia pakai coolant lebih lama.
Panas merupakan musuh dari segala bentuk cairan. MASTER Radiator Coolant Gold ini bisa menjadi pilihan karena diformulasi dengan bahan organik. Dengan begitu bisa memperpanjang usia pakai dari radiator serta komponen pendukungnya.