Tidak hanya filter oli mesin, masih ada filter atau saringan lain yang memiliki tugas penting pada sebuah mesin mobil dan sepeda motor. Di antaranya adalah filter bensin yang mempunyai peran penting untuk mencegah kotoran masuk ke dalam saluran bahan bakar.
Kotoran dapat menimbulkan masalah besar jika dibiarkan masuk ke dalam injektor dan lanjut ke dalam ruang bakar. Padahal, sistem injektor bahan bakar mesin modern didesain sangat presisi sehingga membutuhkan bensin yang bersih dan berkualitas.
Beberapa masalah dapat timbul, mulai dari performa mesin turun hingga merusak komponen mesin yang bekerja di dalam injektor dan ruang bakar. Seperti komponen lain, penyaring bahan bakar atau filter bensin juga memiliki masa pakai.
Sebaiknya filter bahan bakar diganti setiap 40.000 km atau 2 tahun untuk mobil dan 20.000 km atau 1 tahun untuk sepeda motor, mana yang tercapai lebih dahulu.Jika Anda mengetahui gejala filter bensin rusak, dapat segera mengambil tindakan sebelum menimbulkan masalah lain.
Solusi paling mudah dari mencegah filter bensin kotor adalah servis berkala di bengkel resmi atau langganan. Pihak bengkel akan mengecek kondisi filter bensin dan menggantinya dengan yang baru jika sudah kotor atau masuk waktu pergantian.
Tanda-tanda Filter Bensin Kotor
Sebelum filter BBM rusak, berikut beberapa tanda-tanda filter bensin kotor yang bisa Anda rasakan. Jika sudah ada gejalanya, segera ganti filter bensin meskipun belum saatnya diganti.
1. Laju mobil tersendat-sendat
Mungkin Anda pernah mengalami tiba-tiba tarikan mobil atau sepeda motor tersendat-sendat seperti mesin mau mati. Salah satu penyebabnya adalah filter bensin kotor atau tersumbat sehingga sistem pembakaran menjadi tidak lancar.
2. Putaran mesin tidak normal saat idle
Tanda lainnya yang bisa Anda kenali adalah ketika mesin stasioner atau idle, putaran mesin tidak normal. Putaran mesin biasanya tidak stabil dan naik turun. Dan ketika rpm mobil dinaikkan, putaran mesin juga tersendat seperti tidak ada tenaga.
3. Mesin sulit dinyalakan
Setiap kendaraan tentunya membutuhkan bahan bakar untuk menyalakan mesin. Jika penyaring atau filter bahan bakar tersumbat, aliran bahan bakar pada sistem mobil menjadi terbatas dan tidak konsisten. Akibatnya, mesin menjadi susah untuk dinyalakan.
4. Mesin kendaraan mati mendadak
Ketika penyaring bahan bakar dibiarkan kotor dalam waktu yang lama, bisa menghambat kinerja mesin karena suplai bahan bakar kurang. Saat mesin mendapatkan tekanan ekstra seperti membawa muatan penuh atau menanjak, distribusi bahan bakar bisa tidak cukup bahkan berhenti sehingga mesin mati.
5. Performa kendaraan turun
Anda pasti sudah paham karakter tenaga dari mobil atau sepeda motor yang biasa dipakai setiap hari. Begitu tenaganya berkurang, Anda pasti langsung bisa merasakannya. Filter BBM yang rusak merusakan salah satu penyebab turunnya tenaga mesin.
6. Kerusakan komponen mesin
Paling berisiko rusak adalah filter bahan bakar yang tidak diganti rutin. Berikutnya, kotoran akan membuat saluran bahan bakar mampat sehingga distribusinya tidak lancar. Paling berbahaya jika sampai membuat injektor mampat karena biaya perbaikannya cukup besar, bahkan diganti baru kalau sudah terlalu parah.
Gunakan Prestone Brake Fluid DOT 4 yang Cocok Untuk Mobil Listrik
Masalah umum rem mobil adalah vapor lock, yaitu kondisi di mana suhu cairan rem melewati batas maksimal karena digunakan secara terus-menerus dalam kondisi berat. Cairan rem yang mendidih akan menghasilkan uap air di dalam sistem pengereman sehingga mengganggu tekanan hidraulis dan menyebabkan injakan pedal rem terasa hampa.
Suhu cairan rem bisa mencapai 150–180 derajat Celcius ketika beroperasi. Masalahnya, cairan rem memiliki sifat higroskopis akibat mudah menyerap air dari udara. Air yang masuk ke dalam sistem pengereman dapat menurunkan titik didih cairan rem. Sebagai informasi, kontribusi air 3% di cairan rem akan menurunkan titik didih hingga sekitar 100 derajat Celcius.
Titik didih Prestone Brake Fluid DOT 4 sebagai standar untuk EV atau mobil listrik adalah 265 derajat Celcius (kondisi baru). Bermodalkan hasil riset yang panjang di Indonesia, cairan rem Prestone sanggup menjaga kadar air dalam batas aman sehingga titik didihnya tidak mudah turun.
Diproduksi untuk wilayah tropis, cairan rem berkualitas ini memiliki kadar air di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI) yakni 0,3%. Bahkan, penurunan performa akibat iklim tropis yang mencapai kelembapan hingga 80% pada produk Prestone yang masih tersegel pun tidak terjadi.
Hal ini jelas menguntungkan karena mereduksi potensi timbulnya karat akibat oksidasi di dalam sistem rem mobil listrik. Prestone turut memberikan perlindungan korosi untuk semua logam dalam sistem rem, cocok untuk rem cakram dan tromol, serta bersinergi dengan fitur-fitur penting seperti ABS dan regenerative brake system.