Mencuci motor sendiri di rumah bisa jadi cara praktis untuk menjaga kebersihan dan performa kendaraan di musim hujan. Namun, tidak sedikit pemilik motor yang tanpa sadar justru merusak komponen kelistrikan karena salah cara mencuci.
Bagian kelistrikan pada motor tergolong sensitif terhadap air. Jika terkena semprotan langsung atau tidak dikeringkan dengan benar, risiko korsleting dan kerusakan bisa terjadi. Oleh karena itu, penting untuk memahami teknik mencuci motor yang aman dan benar.
Berikut panduan lengkap agar Anda bisa mencuci motor sendiri tanpa khawatir merusak sistem kelistrikan:
1. Pastikan Motor dalam Keadaan Mati dan Dingin
Hindari mencuci motor ketika mesin masih panas. Perbedaan suhu ekstrem antara panas mesin dan air dapat menyebabkan keretakan pada beberapa komponen logam, serta berisiko menimbulkan korsleting pada sistem kelistrikan.
Tunggu beberapa saat hingga suhu mesin turun sebelum mulai mencuci. Selain lebih aman untuk motor, langkah ini juga membuat proses pembersihan lebih nyaman
2. Gunakan Air Bertekanan Rendah
Air bertekanan tinggi memang efektif membersihkan lumpur dan kotoran, namun bisa berbahaya bagi komponen listrik seperti soket, sekering, atau ECU (Electronic Control Unit).
Gunakan air bertekanan rendah atau pancuran lembut dari selang biasa. Hindari penyemprotan langsung ke area sensitif seperti tutup busi agar air tidak masuk ke bagian kelistrikan
3. Hindari Menyemprot Langsung Komponen Elektrik
Lokasi seperti aki, CDI, soket kabel, dan starter motor sebaiknya tidak terkena air secara langsung. Jika perlu, tutup area-area tersebut menggunakan plastik atau kain pelindung sebelum proses pencucian.
Langkah sederhana ini dapat mencegah air meresap ke dalam sistem dan menghindari korsleting yang bisa menyebabkan motor mogok
4. Gunakan Sabun atau Sampo Khusus Motor
Jangan gunakan sabun colek atau deterjen rumah tangga. Kandungan bahan kimia di dalamnya bisa merusak lapisan cat, plastik, dan karet pelindung kabel motor.
Gunakan sampo atau cairan pembersih khusus kendaraan bermotor yang memiliki pH seimbang. Selain aman untuk cat dan logam, produk ini juga tidak meninggalkan residu yang dapat mengganggu sistem kelistrikan.
5. Fokus Membersihkan Bagian yang Kotor
Anda tidak perlu menyiram seluruh bagian motor. Fokuslah pada area yang paling kotor seperti roda, kolong spakbor, dan footstep.
Dengan begitu, risiko air mengenai bagian kelistrikan bisa diminimalkan. Gunakan spons lembut untuk menggosok noda membandel agar tidak menggores permukaan bodi motor.
6. Keringkan dengan Sempurna
Setelah mencuci, segera keringkan motor menggunakan kain microfiber yang lembut dan bersih. Pastikan tidak ada sisa air di sekitar area kelistrikan, terutama di bagian sambungan kabel dan tombol starter.
Hindari menjemur motor di bawah sinar matahari langsung terlalu lama karena panas berlebih bisa merusak lapisan cat dan karet pelindung kabel.
7. Periksa Sistem Kelistrikan Setelah Dicuci
Langkah terakhir, nyalakan motor dan periksa seluruh fungsi kelistrikan seperti lampu, klakson, dan starter. Jika ada tanda-tanda korsleting, segera matikan motor dan bawa ke bengkel untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Gunakan Oli Mesin Motor Matic yang Berkualitas dan Tangguh
MASTER Durability SAE 20W-40 API SL/MB dirancang untuk memaksimalkan daya tahan. Dengan SAE lebih kental, saat kondisi dingin oli tidak akan menyusup hingga ke ruang bakar. Sementara angka 40 merupakan kebutuhan untuk motor standar Yamaha.
Oli tangguh ini sangat cocok untuk penggunaan harian dan kerja berat seperti ojek online yang sudah memenuhi standar API Service SL. Volume oli 0,8 liter atau 800 ml direkomendasikan untuk matic bermesin hingga 125 cc. Sedangkan versi 0,9 liter cocok untuk pengguna matic Yamaha 155 series seperti Yamaha NMax 155 dan Yamaha Aerox 155.