TIPS & TRIK
TIPS & TRIK
25-December-2025

ALASAN ANDA WAJIB MEMATIKAN LAMPU KABIN SAAT MENGEMUDI DI MALAM HARI

Sesuai dengan namanya, lampu kabin berfungsi untuk menerangi interior pada saat malam hari sehingga kabin tidak gelap. Lampu kabin juga membantu penumpang untuk melihat lebih baik saat kendaraan berada di area yang gelap, seperti tempat parkir basement yang minim pencahayaan.

Namun, Anda tidak bisa menyalakan lampu kabin di malam hari. Hal ini terkait kenyamanan dan keamanan berkendara. Berikut sebab lampu kabin sebaiknya dimatikan di malam hari:

1. Pantulan Cahaya di Dalam Kabin Mobil

Sebaiknya tidak menyalakan lampu kabin mobil saat berkendara di malam hari walaupun keadaan kabin mobil gelap. Pada malam hari, keadaan di luar mobil lebih gelap yang membuat kemampuan penglihatan keluar dapat terganggu karena adanya pantulan cahaya dari dalam mobil. 

2. Perhatian Teralihkan ke Dalam Mobil

Karena di luar mobil lebih gelap, kemampuan penglihatan keluar dapat terganggu karena adanya pantulan cahaya dari dalam mobil. Lampu kabin yang menyala dapat memantul melalui permukaan dasbor sehingga fokus mata teralihkan ke dalam mobil.

3. Kesulitan Melihat Keluar

Selain itu, pada malam hari pupil mata akan berubah ukurannya sesuai intensitas cahaya yang masuk. Saat lampu kabin dihidupkan, pupil akan mengecil karena cahaya masuk terlalu kuat dan membuat intensitas cahaya yang masuk lebih sedikit. Alhasil, Anda akan kesulitan untuk melihat keluar yang jauh lebih gelap ketimbang di dalam mobil.

4. Memancing Tindak Kejahatan

Lampu kabin mobil yang tidak menyala saat mengemudi di malam hari merupakan tindakan preventif agar terhindar dari kejahatan. Ketika lampu interior menyala, semua yang ada di dalam kabin mudah terlihat dari sisi luar. Hal ini tentu memudahkan pelaku kejahatan untuk memahami situasi di dalam mobil.

5. Memecah Konsentrasi Pengemudi Mobil Lain

Pancaran lampu kabin yang menyala juga membahayakan pengguna jalan lain di malam hari. Saat mata Anda fokus ke arah depan dan melihat mobil yang melaju berlawanan dengan kabin yang terang, konsentrasi bisa terpecah dan pandangan teralihkan.

Mobil Listrik Butuh Cairan Rem Prestone Brake Fluid DOT 4

Masalah umum rem mobil adalah vapor lock, yaitu kondisi di mana suhu cairan rem melewati batas maksimal karena digunakan secara terus-menerus dalam kondisi berat. Cairan rem yang mendidih akan menghasilkan uap air di dalam sistem pengereman sehingga mengganggu tekanan hidraulis dan menyebabkan injakan pedal rem terasa hampa.

Suhu cairan rem bisa mencapai 150–180 derajat Celcius ketika beroperasi. Masalahnya, cairan rem memiliki sifat higroskopis akibat mudah menyerap air dari udara. Air yang masuk ke dalam sistem pengereman dapat menurunkan titik didih cairan rem. Sebagai informasi, kontribusi air 3% di cairan rem akan menurunkan titik didih hingga sekitar 100 derajat Celcius.

Titik didih Prestone Brake Fluid DOT 4 sebagai standar untuk EV atau mobil listrik adalah 265 derajat Celcius (kondisi baru). Bermodalkan hasil riset yang panjang di Indonesia, cairan rem Prestone sanggup menjaga kadar air dalam batas aman.

Diproduksi untuk wilayah tropis, cairan rem berkualitas ini memiliki kadar air di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI) yakni 0,3%. Bahkan, penurunan performa akibat iklim tropis yang mencapai kelembapan hingga 80% pada produk Prestone yang masih tersegel pun tidak terjadi.

Hal ini jelas menguntungkan karena mereduksi potensi timbulnya karat akibat oksidasi di dalam sistem rem mobil listrik. Prestone turut memberikan perlindungan korosi untuk semua logam dalam sistem rem, cocok untuk rem cakram dan tromol, serta bersinergi dengan fitur-fitur penting seperti ABS dan regenerative brake system.
 

Gatot Subroto KM 7 Jatake, Jati Uwung Tangerang, Banten 15136
+62(21)5900131
Sales[at]autochemindustry.com
Unicall 0-807-1-799-799

© Autochem Industry 2025. Maintained by kreasimaya. Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.