TIPS & TRIK
TIPS & TRIK
03-January-2022

4 TANDA AIR RADIATOR MOBIL HARUS DIGANTI

Dalam merawat mesin mobil ataupun motor, Anda pasti tak asing dengan air radiator, bukan? Pentingnya air radiator memang berfungsi untuk mencegah efek panas pada mesin, terutama ketika dalam perjalanan jarak jauh.

Kandungan senyawa kimia yang terdapat di dalamnya membuat fungsi air radiator dapat menjaga temperatur suhu mesin tetap optimal dan tidak mengalami peningkatan (overheat). Jika terjadi overheat, bukan tidak mungkin bisa menyebabkan kendaraan mogok di jalan.

Pengecekan air radiator umumnya dilakukan ketika sedang melakukan servis berkala di bengkel. Namun, jika tak ingin repot, Anda bisa melakukan pengecekan sendiri di rumah pada saat sebelum digunakan untuk berkendara atau tepatnya saat kondisi mesin masih dalam keadaan mati.

4 Tanda anda mesti mengganti air radiator mobil dan motor

Tanda air radiator harus diganti yang utama adalah mobil atau motor sulit menyala bahkan bisa sewaktu-waktu mogok di tengah perjalanan. Ketika kondisi air radiator sudah berkurang ataupun keruh, masalah tersebut tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri ciri air radiator yang sudah habis dan perlu diganti.

Pada suhu normal, jarum penanda air radiator akan berada di tengah, tetapi jika air radiator habis atau sudah berkurang, maka mesin kendaraan akan terasa makin panas dan ditandai dengan munculnya warna merah sebagai bentuk peringatan. Hal ini disebabkan berkurangnya kemampuan pendingin dalam menstabilkan suhu mesin.

Berikut ini ciri-ciri air radiator mobil atau motor harus diganti:

1. Air radiator sudah memudar

Warna cairan air radiator yang sudah memudar dan keruh merupakan salah satu tanda air radiator harus diganti. Jangan menunggu terlalu lama meski belum melampaui batas

jarak tempuh kendaraan apalagi jika warnanya sudah kecoklatan. Hal ini penting dicegah untuk mengantisipasi adanya masalah ketika sedang berkendara.

Periksa juga apakah air radiator berada dalam kondisi keruh atau tidak, serta masih cukup atau hampir habis. Jika air radiator mendekati batas minimum, maka itu harus ditambahkan.

2. Batas jarak tempuh telah tercapai

Kapan waktu yang tepat mengganti air radiator? Ketika jarak tempuh yang direkomendasikan telah tercapai. Batas jarak tempuh masing-masing kendaraan bisa berbeda satu dengan yang lainnya. Pada jarak tertentu, air radiator sangat direkomendasikan untuk diganti. Misalnya, setelah melewati 20.000 kilometer, maka air radiator sebaiknya diganti pada saat servis berkala di bengkel.

3. Menunjukkan gejala overheat

Suhu mobil tiba-tiba naik di tengah perjalanan? Itu juga menjadi salah satu ciri ciri air radiator perlu diganti. Pada kondisi overheat di saat suhu mesin tinggi akan terlihat asap yang muncul dari bawah kap mobil. Hal ini menunjukkan kemampuan mesin untuk bekerja menyerap suhu panas di mesin sudah tidak maksimal.

Dalam kondisi darurat seperti ini Anda bisa langsung menepikan kendaraan untuk mengecek kondisi radiator mobil, kemudian mematikan mesin dan membuka kap mobil. Tunggu beberapa saat hingga suhu mesin mulai turun. Untuk menghindari ketidaknyamanan tersebut, maka diperlukan pengecekan secara berkala dan penggantian air radiator sesegera mungkin.

4. Air radiator terus berkurang

Tanda air radiator yang sudah tidak bagus dan harus diganti adalah ketika air radiator terus berkurang. Ketika hal itu terjadi, kita cenderung mengisinya dengan air mineral biasa secara berulang agar air radiator kembali terisi. Padahal, menambahkan air radiator tidak boleh sembarangan. Campuran air mineral dengan cairan radiator coolant justru membuat fungsi radiator menjadi tidak maksimal. Jadi, ada baiknya untuk

mengganti air radiator secara keseluruhan dengan yang baru. Hal ini penting dilakukan agar tidak mengganggu kinerja mesin.

4 Cara mengisi air radiator yang benar dan aman

1. Kondisi mobil dalam keadaan mati (dingin)

Sebelum membuka penutup untuk mengecek kondisi air radiator, pastikan dulu mobil berada dalam keadaan mati (dingin). Hindari membuka tabung radiator pada kondisi panas karena suhu yang panas dan tekanan tinggi tersebut berisiko menimbulkan bahaya, seperti kulit melepuh dan luka bakar.

2. Periksa ketinggian air radiator

Sebelum menambahkan ataupun mengganti air radiator, periksa dahulu ketinggian air radiator pada tabung reservoir maupun tabung radiator. Pengecekan ketinggian air radiator bisa membantu menunjukkan batasan pengisian air radiator yang akan dituang. Untuk pengisian air radiator yang disarankan hanya sampai batas maksimum saja, tidak boleh berlebihan karena justru akan terbuang percuma melalui saluran pembuangan.

3. Gunakan bantuan corong

Sediakan juga corong bersih untuk memudahkan pengisian ulang air radiator karena lubang tabung radiator umumnya berukuran kecil. Hal ini dapat membantu mencegah air radiator terbuang sia-sia dan menghindari korsleting listrik maupun karat pada komponen mesin mobil.

4. Tutup kembali dengan rapat

Bila sudah selesai melakukan pengisian air radiator, pastikan untuk menutup kembali tabung reservoir maupun tabung radiator hingga benar-benar rapat. Jika tidak, ada kemungkinan air radiator akan keluar hingga terbuka tutupnya ketika mendapatkan tekanan tinggi dari mesin mobil yang menyala.

Memilih air radiator mobil yang bagus

Salah satu aspek penting yang juga harus diperhatikan dalam menjaga fungsi kerja mesin mobil agar tetap awet adalah penggunaan air radiator yang tepat. Jika tak ingin ke bengkel, Anda bisa mengganti air radiator sendiri.

Persiapkan air radiator baru dan pilihlah air radiator coolant karena memiliki kualitas lebih baik daripada air mineral biasa. Meski memiliki fungsi yang sama dalam mencegah panas pada mesin mobil, tetapi pemilihan air radiator coolant lebih diunggulkan dibandingkan penggunaan air biasa terutama dalam mencegah efek panas berlebihan (overheat).

Keunggulan air radiator coolant:

-  Mengandung cairan kimia khusus

-  Tidak mudah menguap

-  Mampu menyerap panas lebih baik

-  Memiliki manfaat penggunaan jangka panjang

-  Anti karat dan tidak mudah menyebabkan korosi

Berapa lama ganti air radiator coolant?

Untuk usia pakai air radiator mobil sendiri berkisar antara 20-40 ribu km, setelahnya perlu diganti secara berkala. Sedangkan, air radiator motor disarankan untuk diganti setiap 10.000 km sekali. Namun, penggunaan air radiator coolant pada mobil cenderung tahan lebih lama hingga 100.000 km.

Dengan penggantian air radiator secara rutin, maka radiator mobil akan tetap bersih dan terhindar dari karat serta kotoran lain yang mungkin bisa menimbulkan kerusakan pada mesin mobil.

Gatot Subroto KM 7 Jatake, Jati Uwung Tangerang, Banten 15136
+62(21)5900131
Sales[at]autochemindustry.com
Unicall 0-807-1-799-799

© Autochem Industry 2025. Maintained by kreasimaya. Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.