Ada dua tingkat viskositas oli pada pelumas mobil dan motor, pertama adalah kekentalan single grade atau kekentalan tunggal, contohnya adalah SAE 40.
Dan yang kedua adalah kekentalan multi grade atau oli dengan rentang kekentalan luas, contohnya adalah SAE 20W-50 atau 10W-30.
Untuk pelumas single grade, biasanya mempunyai rentang perubahan kekentalan/viscosity yang lebih kecil terhadap perubahan suhu yang terjadi.
Sedangkan pelumas yang memiliki tingkat kekentalan multi grade, mempunyai rentang perubahan kekentalan yang lebih besar terhadap perubahan suhu pada mesin mobil atau motor.
Beda Oli Mesin Single Grade dan Multi Grade
Saat pertama kali oli diciptakan, jenis kekentalan yang ada hanya single grade atau satu jenis seperti SAE 40.
Oli single grade cocok untuk kondisi berkendara dengan cuaca stabil atau tidak dipengaruhi oleh perubahan temperatur yang dinamis.
Namun seiring perkembangan teknologi mesin kendaraan, oli mesin mulai berubah ke jenis multi grade dengan 2 tingkat viskositas, seperti SAE 10W-30.
Huruf W merupakan singkatan dari Winter atau bisa dipakai dan beradaptasi di musim dingin dengan baik.
Selain itu, oli tersebut akan berada pada tingkat kekentalan SAE 10 saat suhu mesin dingin, di mana angka tersebut merupakan standar kekentalan atau viskositas oli yang ditentukan oleh SAE.
Sedangkan angka setelah W atau angka 30 adalah tingkat kekentalan oli ketika mesin dalam kondisi bekerja atau sudah panas.
Keunggulan Oli Multi Grade
Oli multi grade diciptakan untuk memudahkan proses menghidupakn mesin, khususnya di daerah bersuhu dingin yang ekstrem, serta supaya tetap melindungi komponen mesin ketika sudah mencapai suhu kerja.
Meskipun kondisi iklim saat musim hujan di Indonesia tidak terlalu ekstrem, namun oli dengan viskositas rendah sangat membantu pelumasan oli mesin modern yang memiliki saluran oli kecil dan banyak.
Artinya, oli multi grade memiliki tingkat kekentalan yang stabil terhadap perubahan temperatur pada mesin.
Berbeda dengan oli single grade seperti SAE 40.
Saat mesin bekerja dan temperatur mesin meningkat, oli akan bekerja dengan baik untuk menjaga kondisi komponen mesin yang saling bergesekan.
Namun saat mesin dinyalakan esok pagi, mesin mobil masih dingin padahal oli mesin memiliki tingkat kekentalan yang tinggi.
Di lain pihak, komponen mesin belum sepenuhnya terlumasi karena oli masih mengendap di bak penampungan.
Masalah yang umum terjadi adalah oli tidak dapat bersirkulasi maksimal karena masih kental sehingga tidak dapat melumasi mesin di saat krusial tersebut.
Pun ketika beroperasi dan mesin belum mencapai suhu kerja ideal, oli yang terlalu kental akan kesulitan bersirkulasi, terutama di saluran yang kecil.
Risiko mesin cepat rusak semakin besar lantaran oli belum bekerja dengan baik dalam melumasi komponen bergerak sehingga cepat aus.
Efek lainnya adalah performa mesin menurun karena lingkungan kerjanya yang berat akibat mesin tidak mendapatkan perlindungan yang optimal.
Keunggulan oli oli multi grade adalah lebih sanggup menjaga performa sebab lebih stabil dan konsisten dalam melumasi mesin ketika menghadapi perubahan suhu kerja dan lingkungan.
Gunakan Oli Mesin Berkualitas
Tidak perlu bingung saat memilih oli mesin, tersedia produk oli mesin dari Master untuk motor kesayangan Anda.
Seperti Master Durability Motorcycle Oil 10W-40, Master Silentium Motorcycle Oil 20W-50, dan Master Durability Motorcycle Oil 10W-30 For Matic.
Seluruh produk oli mesin Master dirancang untuk mengikuti perkembangan teknologi mesin motor modern yang mengutamakan pada daya tahan serta minim penguapan.
Silakan cek produknya di website Autochem Industry.