Hampir 80% dari pengguna kendaraan roda dua di Indonesia adalah rider motor matic. Sayangnya, banyak yang menganggap sepele cara berkendara motor motor matic yang memiliki karakter berbeda dengan motor bebek atau motor sport. Oleh karena itu, berikut adalah tips berkendara motor matic untuk pemula yang aman dan nyaman di Jalan.
1. Gunakan Perlengkapan Berkendara yang Aman
Dengan alasan hanya dekat, sebagian orang memilih untuk tidak menggunakan helm ketika mengemudikan motor matic. Padahal Anda tidak tahu kapan kecelakaan akan terjadi. Atau hanya menggunakan sandal yang berbahaya jika kaki terkilir atau motor jatuh. Usahakan untuk memakai perlengkapan berkendara yang sesuai demi keamanan semua pengguna jalan.
2. Pelajari Buku Manual Motor Matic
Karena merasa sudah tahu, banyak pemilik motor matic yang tidak mau membaca buku manual kepemilikan kendaraan. Padahal dalam buku manual banyak informasi ringan namun penting yang bisa Anda peroleh, seperti tekanan udara ban dan RON bensin yang direkomendasikan. Pastikan sudah membaca buku manual supaya tidak bingung dan repot sendiri.
3. Perhatikan Posisi Duduk Berkendara
Posisi berkendara Anda harus rileks dan nyaman, mulai dari kepala, tangan, badan, dan kaki yang disesuaikan tinggi badan. Disarankan posisi tangan menyiku seperti memeluk bola besar, dan hindari posisi tangan lurus karena akan mengurangi keseimbangan saat mengerem dan berbelok.
Hati-hati jangan sampai kaki tidak bisa turun karena posisi duduk yang terlalu tinggi. Maksimalkan fungsi spion samping untuk melihat ke belakang. Cobalah menengok ke kiri atau ke kanan melewati pundak untuk memastikan Anda dapat bergerak dengan leluasa. Posisi duduk yang benar akan membuat motor lebih stabil dan mudah dikendalikan.
4. Belajar Memakai Rem Depan dan Belakang
Penggunaan rem motor matic menjadi hal penting untuk diperhatikan karena motor ini tidak memiliki efek engine brake. Karena sepenuhnya mengandalkan rem untuk mengurangi laju motor, gunakan rem depan dan belakang secara bersamaan. Bisa pula rem belakang lebih dahulu baru diikuti oleh rem depan untuk membantu pengereman.
Hindari pengereman dengan hanya menggunakan salah satu rem. Khususnya hanya dengan rem depan yang dapat membuat motor kehilangan daya cengkeram dan sulit dikendalikan. Sementara jika hanya rem belakang akan membuat motor ngepot. Hindari hard braking, terutama pada rem depan yang akan membuat motor tergelincir.
5. Paham Penggunaan Hendel Gas
Motor matic mudah dikendarai karena untuk menjalankannya cukup dengan memutar hendel atau tuas gas tanpa perlu memikirkan pindah gigi transmisi. Namun, tenaga yang disalurkan ke roda motor tidak instan dan butuh putaran mesin cukup tinggi supaya transmisi CVT mulai menyalurkan tenaga.
Disarankan mengoperasikan hendel gas secara halus agar tenaga motor dapat disalurkan dengan baik dan tidak menyentak. Pahami pula karakter transmisi CVT yang tidak langsung turun saat hendel gas dilepas sehingga motor seperti nyelonong.
Meskipun dianggap cepat dalam merespons pengereman, Anda tidak perlu memegang handle gas dengan sebagian jari dan jari lain memegang tuas rem. Posisi yang benar adalah menggenggam penuh handle gas dengan seluruh jari. Dengan posisi tangan seperti ini, Anda lebih mudah mengendalikan motor matic.
6. Belajar Berkendara di Tanjakan dan Turunan
Saat di tanjakan, Anda membutuhkan tenaga yang cukup besar untuk dapat menanjak dengan baik. Namun tetap harus menjaga irama gas supaya tidak over power sehingga sulit dikendalikan. Jangan ragu untuk memutar pedal gas lebih dalam ketika berada di tanjakan yang sulit karena transmisi CVT yang akan menyesuaikan rasio sabuk dengan kebutuhan tenaga.
Saat di turunan, fokus utama adalah pengereman karena tidak adanya engine brake. Meskipun jalan lengang, jangan memacu motor terlalu kencang karena Anda pasti membutuhkan rem yang kuat pula. Padahal penggunaan rem yang berlebih dapat membuat rem overheat, terutama rem belakang yang masih memakai teromol.
Berdayakan secara optimal penggunaan rem depan dan belakang di jalan menurun. Tidak perlu menekan tuas terlalu dalam, pastikan laju motor sesuai keinginan agar tetap dapat dikendalikan. Segera berhenti dan istirahatkan motor andai dirasakan daya pengereman mulai turun. Jangan dipaksa karena akan mengakibatkan rem blong.
7. Pahami Karakter Motor Matic
Setiap motor matic memiliki karakter tenaga dan handling yang berbeda meskipun satu merek. Oleh sebab itu, cobalah rasakan karakter tenaganya saat hendel gas diputar. Sembari rasakan pengendaliannya, pelajari pengunaan fitur-fitur seperti lampu-lampu, klakson, dan starter motor. Pahami pula karakter pengereman untuk memperoleh feeling yang pas.
8. Gunakan Cairan Motor Berkualitas
Pastikan berbagai fluida seperti cairan rem, air radiator, oli mesin motor matic, dan oli gardan selalu dalam kondisi prima. Ganti cairan motor dengan produk Autochem Industry secara rutin supaya kualitasnya terjaga. Performa motor matic akan selalu optimal sehingga memberikan kualitas berkendara yang irit bahan bakar dan tahan lama.
Bagi Anda yang menggunakan motor tangguh dengan jam terbang tinggi setiap hari, disarankan untuk mengganti oli mesin setiap 2.500 – 3.000 km supaya terjaga kualitasnya. Selain itu, gunakan oli mesin tangguh dengan SAE 20W-40 yang tidak mudah berkurang dalam kondisi ekstrem dan memiliki kemampuan melindungi yang lebih baik karena efektif melumasi gesekan antar komponen mesin motor.