Anda yang gemar merawat mobil atau sepeda motor sendiri di rumah biasanya meyimpan cairan kendaraan atau cairan lain untuk merawatnya. Kalau tidak diperhatikan, penyimpanan barang-barang tersebut bisa memicu masalah seperti kotor, berantakan, atau bahkan kebakaran.
Oleh sebab itu, perhatikan penyimpanan cairan-cairan mobil dan motor di rumah, apalagi sampai asal meletakkan di sembarang tempat. Berikut beberapa tips ringan yang bisa dijalankan supaya aman.
1. Gunakan Rak Penyimpanan
Supaya tidak berantakan dan mudah dicari, Anda bisa menggunakan rak penyimpanan yang banyak djual di pasaran. Rak berbahan besi lebih baik karena tahan air, rayap dan tidak mudah terbakar. Namun biasanya harganya lebih mahal. Pilih rak yang tidak terlalu besar supaya tidak memakan banyak ruang garasi.
2. Susun Supaya Mudah Dicari
Anda bisa mengatur cairan-cairan kendaraan tersebut sesuai kebutuhannya. Misalnya untuk car care, cairan untuk membantu pekerjaan montir, atau cairan untuk isi ulang seperti air wiper dan radiator coolant. Selain lebih mudah dicari, Anda juga dapat mengatur supaya tidak menyimpan barang terlalu banyak.
3. Hindari Paparan Sinar Matahari Langsung
Paparan sinar matahari langsung akan merusak formula kimia cairan sehingga tidak dapat digunakan kembali. Perhatikan sisi barat dan timur rumah untuk mengatur posisi rak barang, cobalah perhatikan sepanjang hari untuk memastikannya.
4. Tutup Rapat Botol Cairan dan Oli Sisa
Jika Anda menyimpan sisa cairan atau oli untuk digunakan lain waktu, pastikan untuk segera menutup rapat botolnya. Tujuannya untuk mencegah uap air menyelinap dan memicu oksidasi. Karena jika sudah tercampur air, senyawa kimia cairan otomatis rusak.
5. Jauhkan dari Sumber Api
Untuk menjaga keselamatan, hindari menyimpan cairan dan oli di tempat yang berpotensi muncul sumber api seperti dekat dapur. Pastikan juga botol oli disimpan dengan aman dan di tempat yang jauh dari risiko terjatuh yang dapat menyebabkan cairan tumpah.
6. Jauhkan dari Jangkauan Anak
Pastikan juga untuk menjauhkan cairan kendaraan dari jangkauan anak-anak. Rasa ingin tahu mereka yang besar dapat memicu masalah seperti meminum cairan tersebut. Alangkah baiknya rak penyimpanan memiliki pintu yang bisa dikunci.
7. Lakukan Pemeriksaan Rutin
Selalu lakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi cairan yang disimpan. Periksa apakah terdapat tanda-tanda kebocoran atau kerusakan pada botol. Jika ditemukan kerusakan, segera ganti dengan botol baru untuk menjaga kebersihan dan keamanannya.
8. Cek Tanggal Kadaluwarsa
Setiap produk cairan pasti memiliki tanggal kadaluwarsa. Kalau sudah melewati, sebaiknya diganti karena formulanya sudah rusak. Silakan cek di botol kemasan untuk kode kadaluwarsa. Kalau tidak ada, biasanya ada kode produksi yang berlaku hingga 5 tahun. Lebih dari itu sebaiknya dibuang.
9. Patuhi Petunjuk Penyimpanan
Jangan lupa untuk selalu mematuhi petunjuk penyimpanan yang tertera pada botol cairan kendaraan. Dengan demikian, Anda dapat merawat kendaraan dengan lebih baik dan memastikan kinerja mesin yang optimal.
10. Pakai Oli Mesin Sekali Pakai
Supaya tidak memakan banyak ruang, sebaiknya gunakan cairan dan oli mesin sesuai kebutuhan. PT Autochem Industry menyediakan Oli MASTER Durability SAE 20W-40 API SL/MB dalam dua varian yaitu 0,8 liter dan 0,9 liter.
Volume oli 0,8 liter atau 800 ml untuk sepeda motor matic umumnya bermesin 125 cc. Versi 0,9 liter atau 900 ml cocok untuk pengguna matic Yamaha 155 series seperti Yamaha NMax 155 dan Yamaha Aerox 155. Alhasil, Anda tidak perlu menyimpan sisa oli untuk pengguna Maxi Series Yamaha.