Sebelumya telah dijelaskan alasan ban mobil dapat kempis. Kondisi ban yang kehabisan tekanan udara ini dapat terjadi saat mobil sering dibawa maupun ditinggal di rumah. Bahkan ketika ditinggal lama di rumah, potensi tekanan ban habis dapat lebih cepat ketimbang mobil yang terus bermobilitas.
Dalam situasi ini, risiko masalah seperti berkurangnya kenyamanan dapat terasa dengan mudah. Yang fatal, kecelakaan dapat terpicu akibat beberapa fungsi ban seperti penopang bobot kendaraan, peredam guncangan, dan pengendalian tidak ada lagi.
Berikut penyebab ban mobil kempis supaya Anda dapat mengantisipasinya.
1. Ada Pori-pori di Ban Mobil
Meskipun tidak terlihat, ban mobil pasti memiliki pori-pori karena berbahan dasar karet. Begitu ban bersentuhan dengan permukaan keramik atau semen di garasi rumah, pori-porinya akan terbuka. Tekanan angin yang tinggi dan mengalir ke area yang tekanannya rendah, membuat udara keluar lewat pori-pori ban.
2. Suhu Lingkungan Dingin
Berdasarkan Hukum Gay-Lussac, ada pernyataan bahwa di dalam ruang tertutup dan volume dijaga tetap, maka tekanan gas sebanding dengan suhu gas. Dengan begitu, suhu yang tinggi dapat menyebabkan tekanan lebih tinggi lagi.
Di dalam ban mobil, ketika suhu dingin, maka penurunan ini menyebabkan tekanan ban menjadi menurun dan ban mobil bakal kempis. Suhu dingin juga bisa membuat material karet ban mengalami pengerutan.
Ketika karet mengerut, maka terbentuk ruang kosong antara ban dengan pelek yang menyebabkan udara di dalam ban keluar dengan sendirinya. Meskipun Anda mengemudi mobil setiap hari, saat malam parkir di rumah tekanan ban akan berkurang.
3. Pelek Mobil Rusak
Pelek mobil yang rusak atau peyang membuat dudukan ban tidak mampu menempel rapat sehingga udara di dalam ban dapat keluar. Penyebab pelek rusak antara lain karena mobil sering menghantam lubang di jalan dengan kecepatan tinggi. Atau pelek berkarat dan menimbulkan lubang, terutama pelek besi.
4. Pentil Ban Rusak
Fungsi pentil adalah sebagai penghubung antara alat pengisi angin dengan ban. Bisa jadi ada kerusakan pada pentil yang membuat angin keluar, umumnya pada jarum di dalam pentil. Menempel pada pelek membuat bagian karet dari pentil yang bersinggungan dengan pelek juga bisa robek dan membuatnya bocor.
5. Ban Bocor Halus
Ada kemungkinan ban mengalami bocor halus sehingga angin keluar sangat lambat. Seperti pada ban tubeless yang sering terlihat tidak bocor namun ternyata mengeluarkan angin karena ada benda menusuk telapak ban. Atau tambalan pada ban dalam lepas sehingga membuat angin bisa keluar.
Gunakan Cairan Mobil Berkualitas
Tidak hanya ban, banyak komponen mobil tergantung kepada kualitas fluida supaya dapat bekerja optimal di jalan. Pastikan berbagai fluida seperti cairan rem, air radiator, oli matic, oli gardan, dan oli transmisi diganti baru untuk mencegah kontaminasi air yang kotor.
Ganti cairan kendaraan dengan produk Autochem Industry seperti Prestone dan Master secara rutin supaya kualitasnya terjaga. Performa kendaraan akan meningkat sehingga memberikan kualitas berkendara yang irit bahan bakar.