Saat ini sedang hype mobil listrik jenis hybrid atau biasa disebut Hybrid Electric Vehicle (HEV). Kendaraan jenis ini memasang motor listrik di as roda, biasanya as roda depan sebagai penggerak. Karena itu biasanya mobil jenis ini Front Wheel Drive atau FWD.
Selain itu, yang tidak kalah viral adalah mobil listrik murni alias Battery Electric Vehicle (BEV) yang tidak lagi mengandalkan motor bakar sebagai penggerak roda. Umumnya, mobil yang tanpa polusi udara dan tidak perlu bensin lagi ini, meletakkan motor listrik di as roda depan.
Viral di social media sebuah mobil hybrid sedang diderek petugas. HEV ini diderek memakai truk tipe pengangkat roda dengan cara diangkat bagian belakangnya dan roda depannya menyentuh aspal. Bolehkah cara seperti ini?
Masalahnya, MPV ini menggunakan transmisi matik penggerak roda depan yang tidak boleh diderek dengan membiarkan as penggerak roda berputar menyentuh aspal. Sebagai mobil FWD, roda depan harus terangkat dari tanah dan tidak boleh berputar. Ditambah, ia menggunakan motor listrik di roda depan.
Sebenarnya, cara menderek mobil matik BEV maupun HEV, sudah dijelaskan di buku panduan pemilik kendaraan. Kalau Anda menarik dengan memakai truk tipe pengangkat roda, maka yang diangkat adalah bagian depan mobil yang ada sistem penggeraknya.
Anda boleh menderek dengan mengangkat bagian belakang. Syaratnya, roda depan wajib dipasang dolly atau alat yang memiliki roda kecil untuk menyangga roda mobil yang diderek sehingga ban tidak menyentuh aspal.
Mengapa Hal Ini Penting?
Ada potensi kerusakan akibat salah cara menderek mobil listrik. Menarik HEV dengan roda depan menyentuh tanah, akan mengakibatkan sistem penggerak dan bagian terkait berpotensi rusak. Komponen transaxle bisa rusak karena terdapat motor listrik yang terhubung dengan as roda depan.
Dengan kompleksnya sistem motor listrik yang berhubungan langsung dengan roda depan, pastikan roda depan mobil listrik Anda tidak menyentuh aspal saat diderek. Solusinya, Anda harus memilih jasa asuransi kendaraan yang memliki fasilitas towing dengan cara digendong atau dinaikkan ke bak truk.
Meski demikian, mobil konvensional tetap tidak boleh asal diderek, khususnya dengan transmisi otomatis atau matik. Kalau roda penggerak dipaksakan menyentuh aspal, berpotensi merusak komponen mesin lantaran transmisi jenis ini selalu terhubung dengan mesin.
Biasanya, layanan darurat yang bekerjasama dengan dealer resmi atau asuransi rekanan yang bonafid, akan memakai mobil derek jenis towing car atau mobil gendong sehingga tidak ada roda yang menyentuh aspal. Jadikan hal ini sebagai pertimbangan sebelum membeli mobil listrik.
Kalaupun ternyata mobil hybrid Anda diderek menggunakan mobil derek konvensional, pastikan bagian yang diangkat adalah roda depan untuk menghindari kerusakan pada motor listrik dan transmisi kendaraan. Pastikan pula rem parkir tidak dalam kondisi aktif supaya tidak mengunci ban belakang.
Gunakan Cairan Mobil Hybrid Berkualitas
Banyak komponen mobil hybrid tergantung kepada kualitas fluida supaya dapat bekerja optimal sehingga tidak mogok di jalan. Pastikan berbagai fluida seperti cairan rem, air radiator, oli matic, oli gardan, dan oli transmisi diganti baru untuk mencegah kontaminasi air yang kotor.
Ganti cairan mobil hybrid dengan produk Autochem Industry seperti Prestone dan Master secara rutin supaya kualitasnya terjaga. Performa kendaraan akan meningkat sehingga memberikan kualitas berkendara yang irit bahan bakar.