Berkendara sepeda motor khususnya matic tidak sekadar menarik tuas gas. Ketika memutuskan untuk memilih kendaraan roda dua sebagai tunggangan, pastikan Anda sudah paham betul semua teknik berkendara yang aman.
Bukan hanya cara manuver atau menambah kecepatan, terkait pengereman harus mendapat perhatian lebih. Masalahnya, tidak sedikit pengendara yang belum paham manfaat dari melakukan pengereman yang baik dan benar.
Pasalnya, fungsi rem bukan untuk menghentikan sepeda motor, tapi untuk mengurangi kecepatannya. Di sini masih banyak sekali orang yang salah persepsi terkait fungsi rem sepeda motor. Secara umum, seluruh tipe sepeda motor memiliki teknik pengereman yang tidak jauh berbeda.
Hanya saja, pengendara wajib paham teknik pengereman agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Tips ini sangat penting untuk pengguna motor yang kerap memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi, ditambah jika belum ada fitur Anti-lock Braking System (ABS).
Pengereman Berdasarkan Kecepatan Sepeda Motor
Sebelumnya, Anda bisa menyesuaikan pengereman dengan kecepatan sepeda motor. Pertama, ketika kecepatan motor di bawah 30 km/jam, Anda bisa melakukan pengereman dengan mengandalkan rem belakang.
Ketika melaju dengan kecepatan 30-80 km/jam, dianjurkan untuk mengombinasikan antara rem depan dan belakang. Saat kecepatan di atas 80 km/jam, ada baiknya jika mengerem dengan membebankan rem depan secara perlahan. Jika kecepatan sudah berada di bawah 80 km/jam, lakukan kombinasi antara rem depan dan belakang.
Pengereman Darurat Sepeda Motor
Bagaimana dengan pengereman darurat? Kalau keadaanya darurat yang benar-benar mengharuskan sepeda motor untuk berhenti, lakukan sesuai tahapan dan jangan sekali-kali menarik tuas rem dalam satu kali tarikan.
Jika ditarik sekaligus, dikhawatirkan Anda malah akan terpental ke arah depan. Dan ini berisiko tinggi mengakibatkan cidera parah bahkan kematian. Lakukanlah secara halus dan perlahan hingga motor benar-benar berhenti.
Dalam keadaan darurat, Anda biasanya dituntut untuk melakukan pengereman secara cepat dan menarik keras-keras pedal rem, atau yang dikenal dengan hard braking. Sebenarnya, hal ini harus sepenuhnya dihindari.
Sebab, tindakan ini sangat potensial memicu terjadinya roda kendaraan terkunci yang membuat motor sulit dikendalikan, dan akibat fatalnya dapat mencelakakan pengguna sepeda motor dan pengguna jalan lainnya.
Pengereman darurat ketika motor melaju dengan kecepatan tinggi bisa lakukan dengan metode squeeze (mengocok rem roda depan). Jangan ditarik sekaligus dan lakukan perlahan seiring berkurangnya kecepatan motor.
Lalu, ketika kecepatan sudah mulai berkurang, kombinasikan dengan menggunakan rem belakang. Kalau dirasa masih kurang juga, maka dapat dibantu dengan mengganti transmisi ke gigi yang lebih rendah atau engine brake khusus motor non matic.
Itulah pentingnya peran fitur ABS jika terpaksa harus melakukan pengereman darurat. Dengan fitur ini, pengereman atau porsi cengkeraman pada rem sudah diatur dengan menggunakan sistem. Kalau sudah diatur dengan sistem, kecil kemungkinan roda motor terkunci saat hard braking.
Anda harus selalu siap melakukan pengereman sebelum menghadapi rintangan, seperti polisi tidur atau lubang juga secara perlahan. Terakhir, selalu ingat bahwa fungsi rem bukan untuk menghentikan laju sepeda motor melainkan untuk mengurangi kecepatannya sehingga harus bijaksana di jalan.
Gunakan Cairan Rem Sepeda Motor Terpercaya
Prestone adalah cairan rem kendaraan bermotor yang melebihi spesifikasi sehingga memberikan kinerja luar biasa dalam sistem pengereman suhu tinggi. Risiko cairan rem cepat mendidih akan menghasilkan uap air atau vapor lock bisa dikurangi.
Formulanya tahan lebih lama dan memberikan margin keselamatan yang lebih tinggi karena formula sintetis suhu tinggi. Prestone memberikan perlindungan korosi untuk semua logam dan cocok untuk rem cakram, tromol, dan ABS. Anda bisa menggunakan cairan rem Prestone dengan pilihan tipe DOT 3 dan DOT 4.