Salah satu keuntungan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) adalah ada 2 hari libur hari raya yang bisa dimanfaatkan untuk mengajukan cuti kerja sehingga dapat touring bersama teman dan keluarga. Namun sebelumnya, pastikan Anda sudah mempersiapkan diri dan sepeda motor dengan baik.
Ada alasan bikers senang touring dalam kelompok. Karena selain menjadi ajang untuk menikmati aktivitas berkendara sepeda motor, touring juga merupakan momen berkumpulnya anggota komunitas untuk saling tukar pikiran.
Meskipun menyenangkan, banyak pengendara sepeda motor yang kurang menyadari kalau touring dapat mengganggu pengguna jalan lain. Sangat penting bagi Anda untuk lebih memahami tata cara berkendara yang aman dalam kelompok agar perjalanan berlangsung lancar.
1. Perhatikan Kondisi Fisik Biker
Sebelum touring jarak jauh, pastikan kondisi fisik Anda dalam keadaan prima. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga pola tidur dan makan yang cukup. Hindari makanan dan minuman yang dapat mengganggu konsentrasi ketika riding.
2. Sepeda Motor Harus Dalam Kondisi Prima
Perhatikan juga kondisi sepeda motor yang akan digunakan. Jika memungkinkan, bawa ke bengkel langganan untuk pengecekan secara menyeluruh guna memastikan motor dalam keadaan baik dan semua komponen berfungsi normal.
3. Tentukan Rute Perjalanan
Sebelum touring, Anda harus menentukan rute perjalanan terlebih dahulu. Selanjutnya Anda dapat melakukan riset mengenai perjalanan, mulai dari jarak, kondisi jalan, dan waktu yang diperlukan. Selain itu, lakukan riset bengkel dan pom bensin. Penting untuk mencari rute alternatif sebagai cadangan.
4. Gunakan Safety Gear Lengkap
Hal lain yang perlu dipersiapkan sebelum touring adalah safety gear seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, sepatu tertutup dan body protector. Dengan mengenakan safety gear yang sesuai, dapat meminimalisir cidera ketika kecelakaan. Bawa juga jaket dan celana anti hujan yang memadai.
5. Briefing Sebelum Touring
Sebelum touring, sangat penting untuk melakukan briefing terhadap seluruh anggota untuk menginformasikan segala hal terkait perjalanan. Informasi yang disampaikan meliputi informasi jalur dan kondisi medannya, lokasi istirahat, hingga penentuan formasi touring, sampai leader dan sweeper.
6. Grouping Peserta Touring
Kondisi yang sering mengganggu saat touring adalah rombongan peserta yang mengular di jalan, sehingga mengganggu pengguna jalan lain dan riskan memicu kemacetan. Lakukan pembagian group dengan jumlah peserta 5 – 10 orang. Cara ini juga memudahkan leader dan sweeper dalam mengkontrol peserta.
7. Jaga Jarak Aman
Poin penting lainya dari cara berkendara yang benar ketika touring dengan menjaga jarak aman, beri ruang leluasa bagi pengendara di depan untuk berakselerasi dan melakukan pengereman. Pastikan formasi setiap peserta di belakang sedikit melebar ke kanan atau kiri guna mendapatkan pandangan yang lebih luas.
8. Perhatikan Kecepatan Rombongan
Selain mempertimbangkan risiko kecelakaan, jika terlalu cepat maka rombongan yang mengikuti di belakang dapat tertinggal. Pada poin ini, leader yang bertugas memimpin rombongan punya peran penting dalam menentukan ritme kecepatan para peserta touring.
9. Dilarang Saling Mendahului
Tidak dianjurkan saling mendahului antara peserta touring. Karena selain berbahaya, juga dapat menyebabkan rombongan menjadi terpecah. Tetap ikuti formasi touring yang sudah ditentukan pada saat briefing, ikuti ritme kecepatan leader, dan jangan melepaskan diri dari rombongan.
10. Patuhi Aturan Lalu Lintas
Selalu patuhi setiap aturan dan rambu-rambu lalu lintas yang berlaku di jalan. Jangan menerobos lampu merah hanya karena takut terputus dari rombongan dan kemudian mempertaruhkan keselamatan diri dan pengguna jalan lain.
Biarkan peserta touring yang ada di depan menepi sejenak dan menunggu peserta yang tertinggal di belakang menyusul. Selain itu, hindari juga menyalakan lampu hazard selama perjalanan kecuali dalam kondisi darurat saat berhenti.
11. Bawa Jas Hujan Tahan Bocor
Sudah masuk musim hujan, jas hujan sangat penting untuk melindungi Anda. Pilih jas hujan yang terbuat dari bahan yang tahan lama dan mudah dibawa. Selain itu, jas hujan biasanya dilengkapi dengan fitur tahan air dan ventilasi untuk menjaga keseimbangan antara kenyamanan dan perlindungan.
Dalam cuaca yang tidak menentu selama touring, jas hujan menjadi penyelamat yang memastikan perjalanan tetap menyenangkan. Hindari memilih jas hujan sembarangan, khususnya model ponco one piece yang tidak anti air dan tidak safety.
12. Jangan Lupa Power Bank dan Charger
Power bank dan charger adalah perlengkapan touring motor yang tak boleh diabaikan dalam era konektivitas digital. Power bank menjadi solusi portable yang praktis untuk mengisi daya ponsel, navigasi GPS, atau perangkat lainnya tanpa harus bergantung pada sumber listrik utama.
Selain itu, membawa charger yang kompatibel dengan motor dapat memberikan kepastian bahwa Anda dapat mengisi daya perangkat saat istirahat atau berhenti. Pastikan pula kualitas charger terjaga supaya tidak memicu korsleting listrik.
13. Atur Beban Barang Bawaan
Hindari membawa beban berlebihan yang dapat mempengaruhi keseimbangan sepeda motor. Beban yang terlalu berat tidak hanya membahayakan Anda, tetapi juga pengguna jalan lainnya. Apalagi kalau sampai over dimension sehingga menghalangi pergerakan kendaraan lain.
14. Perhatikan Jumlah Penumpang
Perhatikan jumlah penumpang atau pembonceng, standarnya berkendara dengan sepeda motor terdiri dari pengemudi dan pembonceng alias hanya dua orang saja, lebih dari itu sangat tidak dianjurkan meskipun hanya anak kecil.
15. Gunakan Cairan Sepeda Motor Berkualitas
Touring bakal menempuh jarak yang jauh, kondisi jalan dinamis, serta risiko terkena macet parah dan hujan turun. Pastikan berbagai fluida seperti cairan rem, air radiator, oli mesin, oli matic, oli gardan, dan oli transmisi dalam kondisi prima dengan memakai produk Autochem Industry.
16. Gunakan Oli MASTER Durability
Disarankan untuk mengganti oli mesin setiap 2.500 – 3.000 km supaya performa sepeda motor matic terjaga ketika dipakai touring. Oli MASTER Durability SAE 20W-40 API SL/MB dirancang untuk memaksimalkan durabilitasnya ketika melumasi komponen mesin.
Dengan SAE 20W yang lebih kental, saat kondisi dingin oli tidak akan menyusup hingga ke ruang bakar. Sementara angka SAE 40 merupakan kebutuhan untuk motor standar Yamaha saat beroperasi. Oli tangguh ini sangat cocok untuk penggunaan harian dan kerja berat seperti ojek online.