Cairan rem biasanya digunakan pada kendaraan roda empat, alias mobil. Tanpa ada cairan rem, pastinya bisa membahayakan pengemudi dan penumpang sehingga mobil tidak akan pernah berfungsi dengan baik. Komponen seperti cairan rem merupakan komponen vital pada kendaraan roda empat. Maka dari itu anda mesti mengenali fungsi cairan rem yang ada pada kendaraan anda. Dengan mengenali cairan rem, pastinya anda bisa lebih merawat mobil untuk digunakan dalam beraktivitas.
Setiap kendaraan pasti punya elemen tertentu untuk membuat semuanya berjalan baik. Tiap suku cadang yang ada pada kendaraan punya perannya masing-masing. Tidak terkecuali untuk cairan rem. Cairan rem selalu digunakan pada kendaraan yang menggunakan rem yang menggunakan fluida untuk menyalurkan tekanan dari pedal atau tuas rem ke kaliper. Maka dari itu anda mesti mengenali fungsi cairan rem yang ada pada kendaraan anda. Dengan mengenali cairan rem, pastinya anda bisa lebih merawat mobil untuk digunakan dalam beraktivitas.
Apa sih fungsi cairan rem pada kendaraan roda? Tentunya setiap orang tahu fungsi dari cairan rem ini. Tapi apakah anda tahu penjelasan detail cairan rem sehingga kendaraan dapat melakukan pengurangan kecepatan dengan baik? Tidak selalu. Maka dari itu kami akan senantiasa membuat anda lebih mengenal fungsi dari cairan rem ini. Fungsi cairan rem adalah untuk menyalurkan tekanan dari injakan pedal rem atau tuas rem di motor menuju kaliper. Piston pada kaliper akan menekan kampas rem untuk bergesekan dengan cakram atau tromol. Gesekan inilah yang akan membuat kendaraan dapat berhenti.
Untuk mengenal cairan rem lebih jauh, anda mesti tahu apa saja sih kandungan yang terdapat pada minyak rem ini. Biasanya kandungan minyak rem terdiri dari 3 kandungan, yakni polyalkylene, glycol ether, dan additive. Tiga kandungan ini punya fungsi yang berbeda-beda. Polyalkylene sendiri punya peran sebagai pelumas sebab punya tingkat kekentalan yang sangat tinggi. Beda lagi dengan glycol ether yang punya peran mengontrol kekentalan tersebut, dan juga titik didih untuk kestabilan karet. Additive berfungsi untuk mencegah korosi (kerusakan atau degradasi sebuah logam yang dipakai untuk rem).
Cairan rem terdiri dari beberapa klasifikasi. Tentunya masing-masing jenis dari minyak rem punya kegunaannya masing-masing. Biasanya jenis cairan rem mempunyai nama DOT yang merupakan singkatan dari Department of Transportation. Apa sih fungsinya? Sebagai pengukur titik didih dari minyak rem. Semakin tinggi angka dari DOT, maka akan semakin tinggi pula titik didihnya. Nah, agar anda lebih paham mengenai minyak rem, yuk kita cek apa saja sih jenis-jenis dari cairan rem ini:
Cairan rem tipe DOT 3 ini memiliki titik didih standar minimal 205°C. Namun PRESTONE Brake Fluid DOT 3 memiliki titik didih hingga 237°C sehingga sudah sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan pengereman di lalu lintas perkotaan. Sifat higroskopis yang dimiliki seluruh cairan rem, membuat anda perlu mengganti secara berkala setiap 1 tahun sekali.
Kode DOT 4 digunakan sebagai penanda cairan rem ini memiliki performa yang lebih baik dari DOT 3. Pasalnya, titik didih untuk lolos dari standar DOT 4 adalah 230°C. Tapi PRESTONE Brake Fluid DOT 4 bisa mencapai 265°C sehingga cocok digunakan untuk mobil atau motor sport. Bahkan mobil listrik sekalipun memerlukan cairan rem dengan standar DOT 4.
Berbeda dengan DOT 3 dan DOT 4, cairan rem dengan standar DOT 5 menggunakan bahan dasar silikon. Tidak menggunakan glycol membuat cairan rem ini tidak memiliki karakter menyerap air alias higroskopis. Alhasil, cairan rem ini kerap digunakan untuk kebutuhan pada kendaraan militer atau mobil balap. Standar titik didih cairan rem DOT 5 adalah 260°C.
Bahan dasar silikon ini tidak ramah dengan material sil karet pada umumnya kendaraan, sehingga cairan rem ini tidak dapat digunakan secara sembarangan. Begitupun dengan teknologi rem ABS, sil karet pada modul ABS akan rusak saat kemasukan cairan rem DOT 5 ini.
Cairan rem DOT 5.1 merupakan inovasi terbaru lanjutan dari DOT 5. Minyak rem DOT 5.1 punya bahan dasar glycol, tidak silikon yang terdapat pada DOT 5. Jika ingin menyerupai, minyak rem DOT 5.1 lebih menyerupai DOT 4, namun didukung oleh kualitas yang lebih tinggi lagi. Mengapa? Sebab cairan rem DOT 5.1 punya titik didih yang lebih tinggi dalam keadaan basah maupun kering. Dalam keadaan basah titik didih yang terdapat pada DOT 5.1 ini sebesar 270°C .
Yang membuat DOT 5.1 ini lebih unggul lagi adalah kompatibel dengan berbagai formulasi karet rem sehingga sering digunakan pada kendaraan masa kini.
Itulah berbagai jenis cairan rem yang bisa anda pelajari untuk membuat kendaraan semakin berfungsi dengan baik. Dengan mengetahui berbagai fungsi ataupun jenis minyak rem, tentu anda jadi lebih tahu keadaan sistem rem mobil yang sedang digunakan saat ini.