Tidak selamanya sepeda motor selalu dalam kondisi prima. Ada masanya mesin motor bermasalah akibat usia pakai maupun kerusakan pada komponen tertentu. Mesin yang rusak dapat membuatnya boros bensin bahkan mogok di jalan.
Salah satu indikator mesin motor bermasalah adalah mengeluarkan asap putih atau hitam yang sering disebut dengan ngebul. Kondisi ini seringkali menjadi pertanda adanya masalah pada mesin dan menyebabkan kekhawatiran.
Tidak hanya itu, ngebul juga bisa berisiko pada keselamatan berkendara. Jadi, penting untuk memahami faktor apa saja yang menyebabkan keluar asap atau ngebul dari knalpot motor.
Sebab Motor Ngebul
Motor yang ngebul bisa disebabkan karena beberapa hal. Mulai dari karburator yang rusak, mesin yang aus, sampai sistem pengapian yang kurang optimal. Dalam jangka panjang dapat membuat boros bensin dan kerusakan pada komponennya.
1. Injektor Bensin Rusak atau Kotor
Penyebab umum dari motor ngebul adalah injektor yang rusak. Tak hanya itu, injektor yang kotor juga memicu kondisi ini. Sehingga, dampaknya yaitu campuran bahan bakar yang tidak bisa bekerja secara optimal dan asap keluar dari knalpot motor.
2. Mesin Aus
Penyusunan cincin piston dan piston menjadi salah satu faktor yang memicu keausan mesin. Jika kondisi ini terjadi, pembakaran motor kurang efisien dan knalpot menghasilkan asap yang berlebihan.
Mesin yang aus juga bisa disebabkan karena kerusakan klep. Saat klep tidak berfungsi optimal, kompresi mesin terganggu. Sehingga, asap bisa keluar dari knalpot saat motor digunakan.
3. Oli Masuk ke Ruang Bakar
Oli yang masuk ke dalam ruang bakar juga bisa menyebabkan motor ngebul. Saat oli masuk ke ruang bakar, cairan tersebut ikut terbakar bersama campuran bahan bakar dan udara. Pada akhirnya dihasilkan asap tebal berwarna biru atau putih dari knalpot.
4. Pakai Oli yang Tidak Sesuai
Sebab selanjutnya adalah oli dengan kualitas rendah atau tidak sesuai spesifikasi motor. Jika oli yang terlalu encer atau tidak sesuai dengan standar mesin, maka bisa menyebabkan pelumasan yang tidak optimal. Hal tersebut membuat bagian mesin mungkin mengalami overheat dan mengeluarkan asap
5. Knalpot Bermasalah
Jenis knalpot tertentu bisa menjadi penyebab kondisi ngebul pada motor selanjutnya. Dampak dari knalpot yang bermasalah adalah gas yang berasal dari emisi akan memanas, lalu menghasilkan asap putih pada knalpot.
6. Malfungsi Sistem Pendingin
Biasanya, malfungsi pada sistem pendingin terjadi akibat dua faktor. Pertama, memburuknya kondisi radiator. Radiator yang bocor atau kotor akan menghambat proses perpindahan panas yang berasal dari mesin menuju udara sekitar. Jika terhambat, mesin akan overheat dan motor mengebul.
Selanjutnya, kipas pendingin yang tidak bekerja dengan baik akan turut membuat mesin mengalami kenaikan suhu. Sebab kondisi tersebut, motor mengeluarkan asap yang cukup mengganggu.
7. Sistem Pengapian Kurang Optimal
Motor yang ngebul juga bisa dipicu oleh sistem pengapian yang kurang optimal. Busi berperan dalam memastikan bahwa sistem pengapian berjalan lancar. Busi bisa kotor karena ada pembentukan lapisan karbon di atas komponen elektroda busi. Elektroda busi yang retak atau aus bisa membuat busi rusak.
Busi yang tidak dalam kondisi baik membuat kinerja sistem pengapian penurun. Kerusakan busi sebagai suku cadang menjadi salah satu penyebab signifikan motor mengalami ngebul.
8. Bahan bakar Tidak Bersih
Bahan bakar yang kotor atau tercampur air bisa menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna. Alhasil, mesin tidak dapat bekerja optimal dan residu pembakaran ikut terbuang bersama asap knalpot.
Gunakan Cairan Motor Matic Berkualitas
Supaya dapat berkendara aman dan nyaman, pastikan berbagai fluida seperti cairan rem, air radiator, oli matic, dan oli gardan selalu dalam kondisi prima. Ganti cairan sepeda motor matic dengan produk Autochem Industry secara rutin supaya kualitasnya terjaga, khususnya setelah menjadi korban banjir.
Bagi Anda yang menggunakan motor tangguh, disarankan untuk mengganti oli mesin setiap 2.500 – 3.000 km supaya terjaga kualitasnya. Oli MASTER Durability SAE 20W-40 API SL/MB sejatinya dirancang untuk memaksimalkan durabilitasnya.
Dengan SAE 20W yang lebih kental, saat kondisi dingin oli tidak akan menyusup hingga ke ruang bakar. Sementara angka SAE 40 merupakan kebutuhan untuk motor standar Yamaha saat mesin bekerja. Oli tangguh ini sangat cocok untuk penggunaan harian dan kerja berat seperti ojek online yang membutuhkan oli yang tidak mudah berkurang.
MASTER Durability sudah memenuhi standar API Service SL. PT Autochem Industry menyediakan dalam dua varian yaitu 0,8 liter dan 0,9 liter. Volume oli 0,8 liter atau 800 ml direkomendasikan untuk matic bermesin 125 cc. Sedangkan versi 0,9 liter cocok untuk pengguna matic Yamaha 155 series seperti Yamaha NMax 155 dan Yamaha Aerox 155.