Mobil manual memiliki kopling yang dioperasikan sendiri oleh pengemudi. Tujuannya adalah untuk melepaskan hubungan antara mesin dan transmisi sehingga gigi transmisi atau perseneling bisa dipindahkan. Beda dengan transmisi otomatis yang semua proses tersebut dijalankan sendiri oleh mobil tanpa bantuan pengemudi.
Sehingga, mengemudi mobil bertransmisi manual membutuhkan keterampilan lebih tinggi ketimbang mobil transmisi otomatis atau matik. Anda harus menginjak pedal kopling baru kemudian memindahkan posisi gigi transmisi. Untuk itu membutuhkan teknik untuk mengoperasikannya, seperti ketika mengurangi kecepatan mobil.
Kurangi Kecepatan Mobil Manual
Mobil matik tidak perlu repot saat ingin mengurangi kecepatan. Anda tinggal angkat kaki kanan dari pedal rem dan pindahkan ke pedal rem. Selanjutnya pedal rem diinjak sesuai kebutuhan, bahkan hingga mobil berhenti.
Berbeda dengan mobil manual, Anda bisa memilih antara menginjak dulu pedal kopling baru rem, atau pedal rem dulu baru pedal kopling. Mana yang paling benar?
Menginjak Pedal Kopling Kemudian Pedal Rem
Cara ini lebih pas diterapkan saat kondisi macet atau stop and go dengan kecepatan rendah antara 5-10 km/jam. Dalam keadaan ini, mobil tidak nyelonong karena kecepatannya sudah rendah. Kecepatan mobil tidak terlalu tinggi sehingga dapat berhenti hanya dengan mengandalkan momentum.
Begitu pedal kopling diinjak, mobil akan meluncur perlahan, untuk selanjutnya melakukan pengereman. Hal ini biasanya dilakukan untuk mencegah mesin mobil mati karena terlambat menginjak pedal kopling. Kalau Anda menginjak pedal rem duluan, mesin akan mati begitu mobil berhenti dan pedal kopling belum diinjak.
Menginjak Pedal Rem Kemudian Pedal Kopling
Metode menginjak pedal kopling lebih dahulu tidak bisa diterapkan ketika Anda mengemudi di kecepatan normal. Jika tetap dipaksakan, mobil akan meluncur tidak terkendali karena tidak ada efek engine brake.
Efek engine brake membantu Anda mengendalikan mobil supaya tidak nyelonong. Ditambah lagi, kinerja rem mobil juga tidak terlalu berat lantaran adanya daya rem akibat putaran mesin yang tinggi.
Anda dapat menginjak pedal rem terlebih dahulu sesuai kebutuhan, baru menginjak pedal kopling jelang berhenti. Dengan menekan pedal rem lebih dulu, Anda bisa memprediksi besarnya tekanan pedal rem untuk mengatur laju mobil. Sehingga mobil dapat berhenti dengan aman dan mesin tidak sampai mati.
Oli Motor Tangguh Untuk Harian dan Kerja Berat
Oli mesin MASTER Durability SAE 20W-40 API SL/MB sejatinya dirancang untuk memaksimalkan durabilitasnya. Dengan SAE lebih kental, saat kondisi dingin oli tidak akan menyusup hingga ke ruang bakar. Sementara angka 40 merupakan kebutuhan untuk motor standar Yamaha. Oli tangguh ini sangat cocok untuk penggunaan harian dan kerja berat seperti ojek online.
MASTER Durability sudah memenuhi standar API Service SL. Untuk kemasan, PT Autochem Industry menyediakan dalam dua varian yaitu 0,8 liter dan 0,9 liter. Volume oli 0,8 liter atau 800 ml direkomendasikan untuk matic Yamaha bermesin 125 cc. Sedangkan versi 0,9 liter cocok untuk pengguna matic Yamaha 155 series seperti Yamaha NMax 155 dan Yamaha Aerox 155.